Polisi Tunggu Hasil Autopsi Pasutri yang Tewas Tergantung di Jembatan

6 November 2019 13:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat evakuasi jenazah pasanga suami isteri yang tewas di Kos di kawasan Kupang Gunung Timur Surabaya. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat evakuasi jenazah pasanga suami isteri yang tewas di Kos di kawasan Kupang Gunung Timur Surabaya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengungkap kematian pasutri Herman Ginting (58) dan Sarinah (56) yang tergantung di Jembatan Sungai Kalundung di Kabupaten Labuhan Batu, Sumut. Keduanya ditemukan tewas pada Sabtu (2/11).
ADVERTISEMENT
Selain tewas tergantung korban juga mengalami luka sayatan di leher.
"Kemarin, Selasa (5/11) kita melakukan rekonstruksi, jadi semua barang barang yang ditemukan di TKP kita rekonstruksikan kembali. Nanti situasi ini akan kita analisa dan pelajari untuk mengungkap kasus ini," ujar Kapolsek Bilah Hilir, Iptu Krisnat Indratno, kepada kumparan, Rabu (6/11).
Namun dari hasil olah TKP, Krisnat belum bisa menyimpulkan penyebab kematian ke dua korban, meskipun dia tidak menampik ada luka sayatan di leher keduanya. Pihaknya hingga saat ini masih menunggu hasil autopsi dari dokter.
"Kita akan mintai keterangan ahli forensik, rencana hari Jumat (8/11) kita akan ke Rumah Sakit Siantar untuk melihat hasil autopsi," ujar Krisnat.
Polisi saat melakukan olah TKP Pasutri yang tewas di Jembatan Sungai Kalundung Kabupaten Labuhan Batu. Foto: Dok. Istimewa
Sejauh ini kata Krisnat, sejumlah saksi telah dimintai keterangan agar kasus kematian kedua buruh kebun ini bisa terungkap.
ADVERTISEMENT
"Delapan orang saksi kita periksa di antaranya pemilik kebun, orang yang menemukan korban pertama kali, dan saksi lainnya," ujar Krisnat.
Kedua pasutri itu ditemukan tewas tergantung dengan leher terikat tali nilon. Keduanya tergantung di samping jembatan Sungai Kalundang, di Desa Kampung Padang, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhan Batu, Sumut.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh dua orang warga bernama Hendra dan Polo Sianturi yang melintasi jembatan pada pukul 06.45 WIB.
Saat melewati jembatan itu, mereka curiga dengan dua sosok yang menggantung di jembatan.
Setelah dilihat lebih dekat ternyata keduanya jenazah Herman Ginting dan Sarinah.
Kemudian polisi datang membawa jenazah ke RSUD Rantauprapat. Dari hasil pemeriksaan awal rumah sakit, kuat dugaan korban dibunuh, karena pada kedua jasad terdapat luka sayatan di bagian leher.
ADVERTISEMENT
"Terdapat luka robek di leher sepanjang 4x15 cm, kemungkinan karena benda tajam. Bisa karena pisau, parang. Kematiannya karena dibunuh. Kalau bunuh diri itu kemungkinannya kecil," kata dr Rudi, salah seorang dokter yang memeriksa ke dua korban