Polisi Ungkap Pabrik Narkoba Tembakau Gorila di Bali

22 Maret 2018 8:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bareskrim Ungkap Pabrik Gorila di Bali. (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bareskrim Ungkap Pabrik Gorila di Bali. (Foto: dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Bandar narkoba selalu mencari cara mendapatkan pasokan. Salah satunya membeli paket via online dan mengirimkannya lewat jasa pengiriman.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diungkap Dit Narkoba Bareskrim Polri bekerjasama dengan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Kolaborasi kedua instansi ini kembali mengungkap pengiriman paket narkoba via FEDEX.
Menurut Dirtipid Narkoba Bareskrim Brigjen Eko Daniyanto dalam keterangannya, Kamis (22/3), pengungkapan kasus narkoba ini berawal dari informasi Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, pada Senin (19/3) ada pengiriman paket diduga narkoba dari China.
"Bahwa ada pengiriman barang dari FEDEX yang kemudian dihubungkan dengan agen FEDEX RPX Denpasar yang diduga Narkotika Syntethic Cannabinoid, dalam bentuk serbuk 5-Flouro ADB dengan berat 500 gram," beber Eko.
Bareskrim Ungkap Pabrik Gorila di Bali. (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bareskrim Ungkap Pabrik Gorila di Bali. (Foto: dok. Istimewa)
Paket itu dikirimkan untuk seseorang bernama Michael yang beralamat di Renon, Denpasar, Bali. Pihak kepolisian lalu melakukan pemantauan, yang tentunya bekerjasama dengan pihak jasa pengiriman itu. Lokasi tujuan paket narkoba itu diawasi.
ADVERTISEMENT
Dan pada Selasa (20/3) sore, dua orang atas nama Krisna Andika dan Anak Agung ditangkap. Kemudian kontrakan keduanya di Denpasar, Bali digeledah. Ternyata, di kontrakan itu ditemukan home industry (Laboratorium Clandestin) serta bahan-bahan dan barang-barang lain yang berhubungan dengan produksi canmabinoid sintetis atau tembakau gorila.
"Diamankan 1 (satu) Buah kardus paket FEDEX yang berisi serbuk putih kekuningan dengan berat 500 gram dengan airwaybill 771738625987. Tembakau bahan dan tembakau yang sudah icampur dgn 5-floro ADB kurang lebih 30 Kg. Beberapa paket canabinoid sintetik siap edar, dan bahan-bahan dan barang2 lain yang berhubungan dengan produksi narkotika jenis canabinoid sintetis," beber Eko.
Bareskrim Ungkap Pabrik Gorila di Bali. (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bareskrim Ungkap Pabrik Gorila di Bali. (Foto: dok. Istimewa)
Diketahui bahwa bahan narkoba berasa dari China yang dibeli lewat online. Kemudian di kontrakan tersangka, bahan itu dicampur dengan tembakau, dan dikemas dalam bentuk paket kecil.
ADVERTISEMENT
"Kemudian dijual/diedarkan dengan cara online store via BBM, Line dan Instagram," tutup Eko.
Bareskrim Ungkap Pabrik Gorila di Bali. (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bareskrim Ungkap Pabrik Gorila di Bali. (Foto: dok. Istimewa)