Polisi Ungkap Peran Kakak Beradik Pembunuh Remaja 15 Tahun BSD City

3 Januari 2023 17:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polres Tangsel rilis kasus pembunuhan FM, remaja berusia 15 tahun. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polres Tangsel rilis kasus pembunuhan FM, remaja berusia 15 tahun. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi mengungkap peran para pelaku saat menghabisi nyawa Firman Maulana (FM), remaja berusia 15 tahun yang mayatnya dibuang di Jalan Raya Greenwich BSD City, Tangerang.
ADVERTISEMENT
Pelaku berjumlah 3 orang, berinisial A dan dua lainnya I dan S merupakan kakak beradik. Ketiganya merupakan teman satu tongkrongan korban.
"Mereka punya peran beda-beda. Dalam kasus ini, I adalah pelaku utama pembunuhan FM," kata Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu, Selasa (3/1).
I yang berusia 20 tahun itu berperan mengeksekusi korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban menggunakan tali sepatu di kontrakan milik saksi S, pada Minggu (1/1) dini hari.
Pelaku I juga meminta bantuan temannya berinisial A yang masih berusia 13 tahun untuk memegangi kaki korban. Sebab saat dijerat, korban sempat melawan.
"Pelaku ini menghabisi nyawa korban selama 5 menit menggunakan tali sepatu," ujarnya.
Setelah korban tewas, I memanggil kakaknya, S (22), untuk membantu membuang mayat korban.
ADVERTISEMENT
S menggendong mayat Firman ke atas motor milik I dan menjaga mayat Firman agar tidak terjatuh saat di atas motor. S dan I lalu menuju Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dan membuang mayat di pinggir jalan.
"Saat dibawa menggunakan motor, kaki korban ini luka karena tergesek aspal, sehingga saat ditemukan jasad korban juga mengalami luka darah, apalagi lokasi pembunuhan dan pembuangan jasadnya ini cukup jauh, belasan kilometer," ungkapnya.
Pembunuhan ini dilakukan di kontrakan milik teman mereka di kawasan Kebon Nanas, Pinang, Kota Tangerang. Motif pelaku karena kesal kepada korban yang meledek ayahnya dengan sebutan buntung.