Polisi Usut Kasus Penganiayaan Santri Ponpes Modern Sahid Bogor

13 Mei 2024 17:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangan korban yang masih diperban. Dok: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tangan korban yang masih diperban. Dok: Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi mengusut kasus dugaan penganiayaan santri kelas 10 Ponpes Modern Sahid, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, oleh seniornya. Korban berusia 16 tahun, orang tuanya membuat laporan polisi.
ADVERTISEMENT
"Info dari Kanit Reskrim, kasusnya masih dalam penanganan karena sudah masuk LP (laporan)-nya," kata Kasi Humas Polres Bogor, Iptu Desi Triana, Senin (13/5).
Kasus ini terungkap usai Diah Rachmawati Wulandari, ibu korban, mengetahui dugaan penganiayaan itu saat ditelepon pihak ponpes yang mengabarkan sang anak telah pingsan dan harus diinfus.
"Saya tanya, kenapa harus diinfus, kenapa pingsan, katanya karena dipukul dan sebagainya," ujar Diah saat dihubungi kumparan, Senin (13/5).

Penganiayaan Itu

Diah menceritakan, dugaan penganiayaan tersebut terjadi pada Selasa malam (7/5).
Korban dipanggil oleh seniornya, kelas 11, untuk datang ke asramanya.
"Dari cerita anak saya, sampai sana (asrama) sudah ada senior-seniornya 6 orang," ucapnya.
Di asrama tersebut korban dianiaya dengan cara dipukul, ditendang, dicekik, kepala dijedotkan ke tembok dan loker.
ADVERTISEMENT
"Perutnya ditendang pakai dengkul, dijadikan samsak lah pokoknya," kata Diah.
Korban pun bertanya kenapa ia dipukuli, lalu seniornya menuduh korban "ngobat".
"Padahal memang badannya sakit, 3 hari itu dia bilang ke saya. Ya jadi dikasih obat, Mextril, CTM dan Antimo. Temannya juga demam dan gatal-gatal juga, minum CTM," ujar Diah.
"Itu kan obatnya bikin ngantuk banget ya, makanya dia tidur terus, disangka mabuk, padahal saya tahu dia abis minum obat," lanjutnya.

Trauma

Bagaimana kondisi korban?
"Yang pasti sih dia trauma ke sekolah lagi, takut ketemu mereka, masih ada darah kering bekas benturan itu, ulu hati masih sakit, makan belum bisa banyak, kalau BAB (buang air besar) masih keluar darah, pergelangan tangan kiri masih diperban," kata Diah.
ADVERTISEMENT

Polisi

Pihak keluarga korban telah melaporkan peristiwa itu ke Polsek Cibungbulang pada Sabtu (11/5).
Kapolsek Cibungbulang Kompol Zulkernaidi belum memberikan keterangan terkait laporan tersebut. "Ya nanti saya konfirmasi ulang yah," katanya.
Pihak Ponpes Modern Sahid belum memberikan keterangan kepada wartawan terkait peristiwa ini.