Polisi Usut Kematian Tak Wajar Dokter Mawartih, Sudah 6 Kali Olah TKP

16 Maret 2023 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mawartih, dokter di Nabire, Papua Tengah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mawartih, dokter di Nabire, Papua Tengah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus kematian tak wajar dokter spesialis paru-paru, Mawartih Susanty, di Nabire, Papua. Olah tempat kejadian perkara (TKP) pun sudah dilakukan sebanyak 6 kali.
ADVERTISEMENT
"Saat ini, Polda Papua telah melakukan olah TKP sebanyak enam kali dan telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi, ada 28 saksi-saksi yang telah diambil keterangannya," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/3).
Ramadhan mengatakan, Polri telah mengantongi sejumlah bukti-bukti yang diharapkan dapat membuat terang penyebab kematian dr Mawartih.
Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat konferensi pers di Gedung Divisi Humas Polri pada Selasa (14/3/2023) Foto: Tri Vosa/kumparan
"Penyidik telah mengumpulkan bukti-bukti, salah satunya adalah kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi penemuan jenazah," katanya.
Jasad Mawartih telah dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan. Namun hingga kini hasilnya belum keluar.
Dokter Mawartih Susanty ditemukan tewas dalam kondisi tak wajar. Mulutnya berbusa, badan penuh lebam, bahkan tulang rusuk patah.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, berjanji akan mengusut tuntas kematian dr Mawartih. Ia juga telah meminta bantuan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono.
ADVERTISEMENT
"Kembali dari sini, saya harus ketemu juga dengan Pak Kapolri dan Panglima TNI agar kesehatan masyarakat harus kita jalankan dengan adil dan merata. Selain itu, disertai jaminan keamanan yang baik bagi tenaga-tenaga kesehatan, dokter-dokternya," kata Budi di Makassar, Senin (13/3).