Polisi Zimbabwe Serang Demonstran yang Sebut Pemerintah Fasis

16 Agustus 2019 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjuk rasa melarikan diri setelah polisi menembakkan gas air mata di Harare, Zimbabwe. Foto: REUTERS/Philimon Bulawayo
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjuk rasa melarikan diri setelah polisi menembakkan gas air mata di Harare, Zimbabwe. Foto: REUTERS/Philimon Bulawayo
ADVERTISEMENT
Lebih dari seratus demonstran berkumpul di ibu kota Harare, Zimbabwe pada Jumat (16/8). Massa yang tergabung dalam Gerakan untuk Perubahan Demokratis (MDC) berunjuk rasa menentang aturan baru yang diterapkan oleh pemerintah terkait demonstrasi.
ADVERTISEMENT
Pada Kamis (17/8) malam, Kepolisian Zimbabwe mengumumkan bahwa setiap demonstran yang berunjuk rasa akan dinyatakan telah melakukan kejahatan.
Polisi anti huru-hara berpatroli di jalan-jalan setelah polisi sebelumnya melarang protes yang direncanakan oleh Gerakan partai oposisi untuk Perubahan Demokrasi (MDC) di Harare, Zimbabwe. Foto: REUTERS/Philimon Bulawayo
Aturan baru itu langsung dikecam oleh DMC. Massa anti-Pemerintah menilai aturan baru itu menunjukkan sifat asli Presiden Zimbabwe Emerson Mnangagwa yang dinilai fasis.
Fasis atau fasisme adalah sebuah ideologi yang berdasarkan pada prinsip kepemimpinan absolut, artinya setiap perintah dari pemimpin berlaku tanpa pengecualian.
"Konstitusi menjamin hak untuk demonstrasi, namun rezim fasis ini malah melarang hak tersebut untuk rakyat Zimbawbe," kata Wakil Presiden DMC Tendai Biti, dilansir AFP, Jumat (16/8).
Dengan berbekal alasan menegakkan larangan protes dari pemerintah, pihak kepolisian membubarkan massa yang berunjuk rasa dengan menggunakan kekerasan.
Warga menyiramkan air kepada korban yang terkena gas air mata di Harare, Zimbabwe. Foto: REUTERS/Philimon Bulawayo
Polisi mengejar massa, memukuli mereka dengan pentungan, hingga menembakkan gas air mata agar demonstrasi bubar. Bentrokan antara massa dan polisi pun tidak bisa dihindari.
ADVERTISEMENT
Demonstrasi pada Jumat adalah unjuk rasa pertama dari DMC. Mereka protes lantaran Presiden Mnangagwa dianggap mendukung kekerasan, korupsi, dan tidak becus dalam mengurus ekonomi.
Dia dinilai gagal memenuhi janji-janji untuk reformasi politik dan ekonomi. Perekonomian Zimbabwe kian hari semakin terperosok, bahkan bisa dikatakan terburuk dalam satu dekade. Mnangagwa terus berupaya mengatasinya dengan langkah-langkah penghematan dan reformasi pemerintahan.