Politikus Anti-Islam Belanda, Geert Wilders, Menang Telak dalam Pemilu

23 November 2023 18:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi sayap kanan Belanda dan pemimpin partai PVV, Geert Wilders memberi isyarat saat bertemu dengan anggota partainya di Parlemen Belanda, usai pemilihan parlemen Belanda, di Den Haag, Belanda Pada Kamis (23/11/2023). Foto: Yves Herman/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Politisi sayap kanan Belanda dan pemimpin partai PVV, Geert Wilders memberi isyarat saat bertemu dengan anggota partainya di Parlemen Belanda, usai pemilihan parlemen Belanda, di Den Haag, Belanda Pada Kamis (23/11/2023). Foto: Yves Herman/Reuters
ADVERTISEMENT
Politikus sayap kanan Belanda, Geert Wilders, menang telak dalam pemilu di parlemen, Kamis (23/11). Pendiri sekaligus Ketua Partai Kebebasan (PVV) ini dikenal luas sebagai politikus anti-Islam dan anti-imigran—yang juga skeptis terhadap Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Kemenangan Wilders pun secara resmi mengakhiri era kekuasaan pendahulunya, Mark Rutte, yang memerintah sejak 2010, sebelum kabinetnya runtuh akibat kebijakan soal arus imigran.
Dikutip dari Reuters, perolehan suara terbaru menunjukkan, PVV berhasil unggul dengan 37 kursi dari total 150 kursi yang ada di parlemen.
Sementara pesaingnya dari sayap kiri, koalisi Partai Buruh dan Partai Hijau yang dipimpin mantan Komisioner Uni Eropa, Frans Timmermans, menyusul dengan perolehan 25 kursi.
Adapun partai konservatif yang dipimpin Rutte, Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi (VVD), selisih tipis dengan perolehan 24 kursi.
Pemimpin Partai Kebebasan Belanda Geert Wilders Foto: REUTERS/Wolfgang Rattay
Ini merupakan pertama kalinya PVV memenangkan pemilu dan bakal menjadi penguasa setelah 25 tahun berada di parlemen. Oleh karena itu, kemenangan dia pun menggemparkan rakyat Belanda.
ADVERTISEMENT
"Era Rutte berakhir dengan pemberontakan populis sayap kanan yang mengguncang (Den Haag) hingga ke fondasinya," bunyi harian media lokal, NRC.
Setelah kemenangannya diumumkan, Wilders mengadakan perayaan kecil-kecilan bersama para anggota PVV di parlemen. Melalui sebuah pidato, pria berusia 60 tahun itu kembali menyuarakan komitmennya untuk menghentikan arus imigran dan mengedepankan Belanda.
"Kita harus menemukan cara untuk memenuhi harapan para pemilih kita, untuk mengembalikan Belanda sebagai nomor satu," ujarnya.
"Belanda akan dikembalikan kepada Belanda, gelombang suaka dan migrasi akan dihentikan," sambung dia.
Politisi Partai Ultra Kanan Belanda, Geert Wilders Foto: REUTERS/Phil Nijhuis/Pool
Meski begitu, agar dapat membentuk pemerintahan baru, Wilders dan PVV masih perlu mencari mitra untuk berkoalisi guna meraup suara mayoritas di parlemen dengan target 76 kursi.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, koalisi antara PVV, VVD, dan Partai NSC yang dipimpin anggota parlemen Pieter Omtzigt dapat mencapai 81 kursi — sebuah koalisi paling memungkinkan untuk terjadi.
Namun, PVV diperkirakan membutuhkan waktu berbulan-bulan dan melalui perundingan sulit agar itu bisa terwujud. Sebab, tidak ada satu pun partai yang punya gagasan anti-Uni Eropa seperti Wilders.
Terlepas dari tantangan besar di hadapannya, Wilders optimistis PVV akan menemukan jalan keluar. "Saya yakin kita dapat mencapai kesepakatan. Kami ingin memerintah dan kami akan memerintah!" tegasnya.
Di kalangan komunitas muslim, Wilders dikenal sebagai anti-Islam radikal yang menyebut Nabi Muhammad SAW sebagai 'pedofil', Islam sebagai ideologi 'fasis' dan 'agama terbelakang', hingga ingin melarang masjid dan kitab suci Al-Quran beredar di Belanda.
ADVERTISEMENT