Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Politikus Demokrat Desak Anies Umumkan Cawapres: Salah Hitung, Sesal Kemudian
21 Agustus 2023 17:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, menanggapi hasil survei Litbang Kompas terkait elektabilitas cawapres di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Adapun, Litbang Kompas menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi dengan 34,1 persen, mengungguli Prabowo yang memiliki 31,3 persen, dan Anies dengan 19,2 persen.
"Kami melihat masih tersedia cukup waktu untuk mengejar ketertinggalan dan membalik keadaan, salah satunya dengan menyegerakan deklarasi paket komplit capres dan cawapres pendamping Mas Anies," kata Kamhar dalam keterangannya, Senin (21/8).
Kamhar mengaku, pihaknya selalu menjadikan hasil survei sebagai referensi penting sekaligus sebagai acuan dalam mengevaluasi dan merumuskan berbagai hal.
"Namun kami juga belajar dari pengalaman bahwa sering pula hasil yang terjadi kemudian berbeda dengan yang terpotret pada hasil berbagai lembaga survei. Apalagi politik memang dinamis," ujarnya.
Lebih jauh, Kamhar menilai momentum untuk membalikkan keadaan itu dapat diciptakan dengan segera mendeklarasikan paket komplit capres dan cawapres dari koalisi.
ADVERTISEMENT
"Ini yang mesti dicermati secara saksama, salah menghitung waktu, sesal kemudian. Kita semua tak ingin itu terjadi," tandas dia.
Litbang Kompas baru-baru ini mengeluarkan hasil survei terkait elektabilitas tiga calon presiden, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan pada Senin (21/8).
Berdasar data dari Litbang Kompas menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi dengan 34,1 persen, mengungguli Prabowo yang memiliki 31,3 persen, dan Anies dengan 19,2 persen.
Selain itu, Litbang Kompas juga memperlihatkan hasil simulasi dengan variasi jumlah nama calon presiden. Dalam simulasi pemilihan bebas dengan 10 nama calon, Ganjar mendapat 29,6 persen, Prabowo 27,1 persen, dan Anies 15,2 persen.
Dalam simulasi pemilihan dengan hanya 5 nama calon, Ganjar memperoleh 31,8 persen, Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen.
ADVERTISEMENT
"Hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya suara Ganjar yang tampak menanjak. Perubahan dari 10 ke lima nama itu relatif tidak mengubah suara untuk Prabowo dan Anies sehingga jarak keterpilihan Ganjar semakin lebar dengan Prabowo dan Anies," ungkap pernyataan dari Litbang Kompas.