Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Politikus Demokrat ke Kemensetneg: Sewa GBK Berapa, Kenapa Tiket Timnas Mahal?
11 Juni 2024 13:16 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Anggota Komisi II DPR Fraksi Demokrat Rezka Oktoberia mempertanyakan harga tiket pertandingan sepakbola Timnas Indonesia yang berlaga di Stadion Utama GBK semakin mahal. Hal itu, disampaikan Rezka dalam rapat Komisi II DPR dengan Kemensesneg, Seskab Pramono Anung dan KSP Moeldoko di Gedung DPR, Senayan, Selasa (11/6).
ADVERTISEMENT
Pertanyaan Rezka ditujukan kepada Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) yang merupakan Badan Layanan Umum di Bawah satuan kerja Kemensetneg.
"Saya ini pencinta sepakbola. Saya yakin di sini Bapak Ibu dan masyarakat Indonesia saat ini sangat cinta terhadap Timnas kita Indonesia, tim bola," kata Rezka dalam rapat.
"Saya bukan pemain, Pak, tapi saya pencinta olahraga sepakbola. PPK Gelora Bung Karno, saya mau bertanya, Pak, ini untuk cost atau biaya sewa dari kita untuk Timnas kita bertanding secara resmi itu anggarannya atau biaya berapa ya, Pak?," tambah dia.
Menurut dia, harga tiket menonton pertandingan Timnas semakin mahal dan tidak cukup terjangkau oleh masyarakat.
"Kenapa tiket untuk nonton bola Timnas kita di GBK itu harganya sangat mahal?" ucap dia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ia mengaku juga ingin mengetahui harga sewa GBK untuk pertandingan Timnas. Sebab, ia ingin menemukan alasan harga tiket pertandingan Timnas yang dipatok mahal.
"Saya pengen tahu ini, Pak, berapa anggaran atau biayanya GBK untuk digunakan oleh Timnas kita bermain bertanding secara resmi," tutup dia.
Namun, dalam rapat pihak Kemensesneg tidak memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini