Politikus Demokrat: Kerumunan Jokowi di NTT Contoh Pelanggaran Protokol COVID-19

24 Februari 2021 14:42 WIB
comment
29
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi food estate yang terletak di Bukit Ngora Lenang, Lai Patedang, Desa Makata Keri, Kec Katiku Tana, Kab Sumba Tengah, NTT, Selasa (23/2/2021). Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi food estate yang terletak di Bukit Ngora Lenang, Lai Patedang, Desa Makata Keri, Kec Katiku Tana, Kab Sumba Tengah, NTT, Selasa (23/2/2021). Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
ADVERTISEMENT
Kunjungan Presiden Jokowi ke Maumere, NTT, Selasa (23/2) menimbulkan sorotan karena kerumunan masyarakat di tengah pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Wasekjen Partai Demokrat Irwan menyebut, kejadian kemarin merupakan kecolongan yang berujung pada pelanggaran protokol kesehatan.
"Tentu ini sebuah kecolongan dan bentuk kecerobohan berat Istana, ya, dalam kunjungan presiden di tengah pandemi COVID-19," kata Irwan kepada wartawan, Rabu (24/2).
Irwan menilai peristiwa yang terjadi di NTT kemarin merupakan blunder parah dari pemerintah. Padahal ketentuan-ketentuan terkait protokol kesehatan dibuat oleh pemerintah.
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi food estate yang terletak di Bukit Ngora Lenang, Lai Patedang, Desa Makata Keri, Kec Katiku Tana, Kab Sumba Tengah, NTT, Selasa (23/2/2021). Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
Ia mengatakan, masyarakat butuh teladan dari pemerintah terkait regulasi atau kebijakan penanganan COVID-19. Sehingga pelanggaran protokol kesehatan di NTT tak seharusnya terjadi.
"Mereka butuh semangat menjalani protokol kesehatan yang entah sampai kapan berakhir ini. Namun jika dari Istana pun tidak bisa beri contoh dan teladan, ya, tentu tidak akan berhasil penanganan ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, dalam kasus ini dia menyadari Jokowi mungkin tak mengetahui adanya pelanggaran tersebut. Apalagi dengan tidak ada upaya antisipasi yang maksimal. Meski demikian, harus ada pihak yang bertanggung jawab penuh atas kerumunan kemarin.
"Tidak perlu banyak dalih dan lain-lain, tapi harus ada yang bertanggung jawab terkait pelanggaran protokol COVID-19 saat kunjungan presiden ini," ujarnya.
"Saya sangat yakin presiden tidak tahu menahu dengan kejadian ini. Perkiraan saya kemungkinan presiden sudah tegur keras pembantunya," pungkasnya.
Video Jokowi disambut masyarakat itu terjadi saat ia melakukan kunjungan kerja ke Maumere, NTT, Selasa (23/2). Jokowi meninjau kawasan food estate atau lumbung pangan di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah hingga meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka.
ADVERTISEMENT
Jokowi juga menyapa masyarakat dari mobil sembari membagi-bagikan suvenir. Acara ini membuat masyarakat berkerumun dan saling rebutan.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, menyebut momen itu terjadi spontan. Iring-iringan Jokowi terhenti karena ada kerumunan masyarakat yang menunggu. Bey menjelaskan kondisi itu adalah spontanitas masyarakat menyambut Jokowi.
"Jadi sebenarnya, itu melihat spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere menyambut kedatangan Presiden Jokowi. Dan kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," ujarnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: