Politikus Golkar: Dedi Mulyadi Sudah Kirim Surat Pengunduran Diri pada 10 Mei

19 Mei 2023 19:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi. Foto: Dedi Mulyadi/HO/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi. Foto: Dedi Mulyadi/HO/ANTARA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa 1 DPP Partai Golkar, MQ Iswara, mengatakan, Dedi Mulyadi, telah mengirimkan surat pengunduran diri sejak 10 Mei.
ADVERTISEMENT
Iswara mengatakan, surat itu berisi pengunduran diri Dedi Mulyadi sebagai anggota Partai Golkar dan sekaligus sebagai anggota DPR RI.
"Ya memang pada tanggal 10 Mei malam, kami menerima surat dan juga telepon dari Dedi Mulyadi via WA, yang satu ditujukan kepada ketum dari Partai Golkar terkait pengunduran dirinya sebagai anggota Partai Golkar, dan surat kedua terkait dengan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR RI," kata Iswara kepada wartawan di sekretariat IKA UNPAD, Jakarta, Jumat (19/5).
Ketua DPD 1 Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Tb Ace Hasan Syadzily (kiri), Irjen Pol (Purn) Yovianes Mahar (tengah), Sekretaris DPD 1 Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, MQ Iswara (kanan) di Kantor DPP Partai Golkar, Kamis (16/3). Foto: Zamachsyari/kumparan
Iswara mengatakan, dalam form itu harus ada tanda tangan dari ketum dan sekjen partai. Dia menyebut, hal ini masih diusahakan Golkar agar Dedi dapat bertemu Airlangga.
"Jadi kita masih tunggu lah. Jadi posisinya sampai saat ini kita masih daftarkan beliau sebagai calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Golkar di dapil Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bekasi," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, Iswara mengaku berat keputusan Dedi pindah ke Gerindra. Pasalnya, dia menyebut, Dedi adalah peraih suara terbesar pada Pemilu 2019 dengan perolehan suara sekitar 205 ribu suara.
"Tentunya kita Partai Golkar akan mengganti orang-orang yang juga punya kompetensi, yang punya popularitas tinggi, kalau itu tidak cukup pada satu orang, mungkin dua orang gitu ya untuk mengganti suara Pak Dedi tadi," terang dia.
Surat pengunduran diri Dedi Mulyadi dari Partai Golkar. Foto: Dok. Istimewa
Iswara menilai, untuk mengganti posisi dengan perolehan suara yang besar, kemungkinan dibutuhkan lebih dari 1 orang untuk menambal kekurangan suara itu.
"Walaupun sekali lagi jujur kami katakan berat pak Dedi keluar dan penggantinya untuk mendapatkan suara sebesar itu mungkin tidak satu orang, harus ada dua orang," tandas Iswara.
ADVERTISEMENT