Politikus PAN Usul Program Hotel Isoman bagi Anggota DPR Kena Corona Dibatalkan

28 Juli 2021 15:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR Fraksi PAN Yandri SusantoPolitikus PAN dan PPP Ini Tolak Fasilitas Isoman di Hotel Untuk Anggota DPR, Apa Alasannya? Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR Fraksi PAN Yandri SusantoPolitikus PAN dan PPP Ini Tolak Fasilitas Isoman di Hotel Untuk Anggota DPR, Apa Alasannya? Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Setjen DPR menyiapkan alternatif fasilitas isolasi mandiri (isoman) di hotel untuk anggota hingga para staf yang terpapar COVID-19. Nantinya, pasien isoman akan dirawat di hotel berbintang 3 yaitu Oasis dan Ibis.
ADVERTISEMENT
Rupanya sejumlah anggota DPR menolak kebijakan tersebut. Salah satunya adalah anggota Fraksi PAN Yandri Susanto. Ia menilai kebijakan itu tak tepat dan berharap dibatalkan.
"Bilamana ada anggaran DPR yang dilakukan untuk refocusing penanganan COVID-19 itu sebaiknya dananya diperuntukkan untuk masyarakat atau rakyat. Seperti pengadaan obat-obatan atau pengadaan sembako, atau untuk bantuan yang lain yang langsung kepada masyarakat," kata Yandri kepada wartawan, Rabu (28/7).
Sebab, menurut Yandri, anggota DPR sudah mampu mengurus diri sendiri sehingga tak perlu difasilitasi oleh negara.
"Karena hari ini yang paling dibutuhkan adalah bagaimana kita membantu rakyat yang sedang kesusahan. Jadi kami usul supaya program hotel untuk isoman para anggota DPR itu dibatalkan," tutur Waketum PAN ini.
ADVERTISEMENT
Selain Yandri, anggota DPR Fraksi PPP Anas Thahir berpendapat, kebijakan tersebut kontra produktif dan bisa menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat.
Anas menilai pada dasarnya semua warga harus memiliki akses yang sama pada fasilitas kesehatan.
Anggota komisi XI DPR RI, Sy. Anas Thahir (kiri) menghadiri kegiatan sosialisasi program JKN-KIS di Kabupaten Situbondo Jawa Timur pada senin (21/6). Foto: dok BPJS Kesehatan
"Anggota DPR yang positif COVID-19 masih bisa menggunakan fasilitas Rumah Jabatan Anggota (RJA). RJA cukup representatif untuk tempat Isoman karena memang tidak kontak langsung dengan masyarakat dan memiliki halaman yang cukup luas untuk aktivitas di ruangan tanpa berinteraksi langsung dengan orang lain," ujar Anas.
Lebih lanjut, terkait anggaran, Anas berpandangan, anggaran yang diperuntukkan untuk menyewa hotel berbintang lebih baik dialihkan untuk keperluan yang lebih penting.
"Yang menyentuh langsung terhadap kebutuhan masyarakat yang terdampak COVID-19. Kondisi anggaran negara sedang tidak baik, tidak perlu DPR membebani Anggaran Negara hanya untuk fasilitas Isoman," papar Anggota Komisi IX DPR ini.
ADVERTISEMENT
Jika fasilitas hotel itu tujuannya untuk pegawai Kesekjenan, Anas menilai kebijakan tersebut juga tidak tepat. Menurut Anas, tak perlu menjadikan hotel sebagai tempat isoman.
Suasana kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
"Jika memang pemerintah (Kesekjenan) hendak menyiapkan hotel untuk tempat Isoman, maka tempat tersebut harus bisa diakses semua pihak yang membutuhkan," tandas Anas.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan fasilitas isoman tersebut adalah opsi alternatif jika Wisma Kopo di Puncak Bogor tak sanggup menampung pasien isoman.