Politikus PDIP: COVID-19 Delta Plus Sudah Ada di Malaysia, RI Jangan Kebobolan!

9 November 2021 16:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rahmad Handoyo Komisi IX. Foto: Rahmad Handoyo
zoom-in-whitePerbesar
Rahmad Handoyo Komisi IX. Foto: Rahmad Handoyo
ADVERTISEMENT
Anggota DPR Komisi IX, Rahmad Handoyo, meminta pemerintah mewaspadai munculnya COVID-19 varian Delta Plus A.Y.4.2. Sebab, varian tersebut sudah ditemukan di negara tetangga RI yakni Malaysia.
ADVERTISEMENT
“Bangsa kita sudah mulai landai [kasus COVID-19], sangat bagus, tapi kita dikepung oleh negara-negara tetangga yang kasusnya naik. Meskipun sudah mulai turun, tetapi dikejutkan lagi di Malaysia muncul temuan identifikasi Delta Plus. Perlu waspada karena Delta Plus ini kan penularannya justru lebih cepat dibandingkan Delta,” ujar Rahmad kepada kumparan, Selasa (9/11)
Karakteristik Delta Plus dinilainya memiliki tingkat penyebaran yang lebih tinggi ketimbang varian Delta. Karena itu, pencegahan penting dilakukan agar varian baru ini tidak menimbulkan gelombang ketiga COVID-19.
“Kita tidak boleh kebobolan yang kedua kalinya terhadap varian Delta, sehingga harus lebih hati-hati terhadap pos-pos pintu masuk di Indonesia, entah itu WNA maupun WNI yang akan ke Indonesia harus taat dan patuh,” tegas dia.
Sejumlah wisatawan asing tiba di Terminal 3 kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Menurut Rahmad, pemerintah harus tegas melakukan pengawasan di pintu-pintu masuk internasional seperti bandara dan pelabuhan. Terutama di tempat-tempat penghubung antara Indonesia dengan negara-negara tetangga.
ADVERTISEMENT
“Langkah pertama, pertahanan negara harus kita perkuat, pintu-pintu masuk [darat, udara, dan laut] harus diperkuat, terutama Malaysia, Singapura, yang berbatasan langsung dengan kita,” usul politikus PDIP tersebut.
Ia mendorong warga negara asing (WNA) maupun WNI yang hendak ke Indonesia melaksanakan karantina sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan ini, ia yakin laju penyebaran COVID-19 varian Delta Plus dapat ditekan.
“Siapa pun yang dari luar negeri harus benar-benar steril, harus isolasi sesuai ketentuan. Saya percaya kalau ini berjalan, paling tidak kita bisa meminimalkan dan sedini mungkin kita bisa mendeteksi,” tutur dia.
Rahmad juga meminta masyarakat tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi corona, sehingga tercipta kekebalan kelompok (herd immunity).
“Kita sampaikan ke pemerintah pusat dan daerah, agar terus menggelorakan kampanye protokol kesehatan, meskipun saat ini situasi Indonesia cukup stabil, relatif turun, tapi tidak boleh lengah,” jelas dia.
ADVERTISEMENT
“Kita sukseskan juga proses percepatan vaksinasi, sehingga bisa lebih meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh masyarakat kita, terutama rakyat yang rentan, seperti lansia,” tutupnya.
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi menegaskan Kemenkes sudah melakukan pelacakan COVID-19 Varian Delta Plus, dan sampai saat ini belum ditemukan di Indonesia.
"Varian A.Y.4.2 sudah sampai di Malaysia tapi belum atau tidak terdeteksi di Indonesia sampai sekarang. Dan kita melakukan genome sequence antara 1.500 sampai 1.800 tes per bulan," kata Budi Gunadi dalam jumpa pers virtual di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (8/11).