Politikus PDIP: Jangan Egois, Segera Lockdown Jakarta

26 Maret 2020 10:00 WIB
Petugas memberikan pengumuman kepada calon penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (23/3). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memberikan pengumuman kepada calon penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (23/3). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus positif COVID-19 pada Rabu (26/3) kemarin mencatatkan penambahan 105 pasien menjadi 790 kasus. Sebanyak 58 di antaranya meninggal dunia dan 31 sembuh.
ADVERTISEMENT
Dari 790 kasus, sebanyak 463 pasien berada di Jakarta. Rasio kematian di Ibu Kota ini sebesar 6,7 persen (31 orang), dan menjadikan Jakarta pusat penyebaran terbesar atau episenter virus corona di Indonesia.
Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, termasuk yang gusar dengan angka kasus positif corona yang terus menaik, tapi mobilitas warga Jakarta masih bebas. Sementara opsi lockdown tidak boleh diputuskan pemerintah daerah.
"Tidak ada salahnya membahas dan mempersiapkan opsi lockdown sebagai alternatif terakhir untuk wilayah provinsi DKI Jakarta. Melihat penerapan opsi lockdown di berbagai negara ternyata efektif meminimalisir penyebaran virus corona," ucap Masinton kepada kumparan, Kamis (26/3).
Menurutnya, Malaysia saja telah mengumumkan perpanjangan masa lockdown hingga 14 April 2020 setelah mencatatkan kasus infeksi corona tertinggi di Asia Tenggara. Malaysia mencapai 1.796 kasus.
ADVERTISEMENT
Karena itu Presiden Jokowi dan Gubernur DKI harus duduk bersama membicarakan opsi yang sudah dijalankan banyak negara dan efektif itu.
"Singkirkan egoisme, bangun sinergitas dan solidaritas antar pemerintahan pusat dan daerah," kata Anggota DPR dapil Jakarta itu.
Masinton menyebut, pemerintah pusat harus aspiratif dan akomodatif mendengarkan aspirasi pemerintah daerah. Begitu juga Gubernur DKI Jakarta sebagai kepala pemerintahan daerah di ibu kota harus mau mendengarkan dan melaksanakan arahan pemerintah pusat.
"Kita belum terlambat, asal kita mau mempersiapkannya secara profesional," lanjut Anggota Komisi Hukum DPR itu.
Masinton menambahkan, semua negara tidak ada yang siap menghadapi pandemi covid-19, namun berbagai negara melakukan langkah persiapan secara sigap dan cepat.
"Sejatinya warga Jakarta telah siap dengan opsi apa pun, termasuk opsi lockdown. Rakyat menunggu persiapan dan kesiapan pemerintah pusat bersama pemerintah daerah DKI Jakarta," tutupnya.
ADVERTISEMENT