Politikus PDIP ke PKB Dukung Prabowo: Dulu Persaingan Kayak Perang, tapi Gabung

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Hambalang, Bogor, Minggu (4/9). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Anggota DPR Fraksi PDIP Eriko Sotarduga menjelaskan alasan partainya tak ingin terburu-buru mendeklarasikan koalisi dan capres-cawapres untuk Pilpres 2024.

Terlebih, menurutnya, masih ada beberapa pekerjaan rumah yang belum tuntas terkait meningkatkan elektabilitas partai di beberapa daerah, terutama Jabar dan Banten.

"Deklarasi kapan saja bisa, mutuskan bisa. Tapi apa kita siap? Ini yang disiapkan partai di semua wilayah, enggak cuma di kantong yang kita leading. Tapi persiapkan yang kami tergerus, (seperti) Jabar dan Banten," ungkapnya dalam diskusi 'Capres-Cawapres dan Partai Politik Pemilu 2024' yang diselenggarakan oleh Indekstat di Morrissey Hotel, Jakarta, Minggu (6/11).

Puan Maharani dan Cak Imin kulineran nasi pecel di Kalibata, Jakarta Selatan. Foto: Twitter/@puanmaharani_ri

Dalam kesempatan yang sama hadir Ketua DPP PKB, Daniel Johan. Eriko menyinggung bahwa PKB selaku partai yang sudah berkoalisi dengan Gerindra bisa saja langsung mendeklarasikan Prabowo dan Cak Imin sebagai capres-cawapresnya.

Apabila nanti bersaing dengan PDIP, ia berharap persaingan tak berlangsung sengit seperti Pemilu 2019 lalu. Meski pada para parpol dan politisi yang terlibat menjadi bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

"Kalau dari kami, sudahlah Bung Daniel, segeralah. Mungkin kalau Pak Prabowo-Cak Imin kompetisi, harus (buat) ruang gembira, jangan seperti 2019," tuturnya.

"Toh akhirnya sama-sama juga. Dulu persaingannya sudah kaya Perang Dunia III. Kenyataannya gabung," tandas Eriko.