Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Politikus PDIP Minta KPU Daerah Dipecat, Tanggung Jawab Dilakukan PSU
27 Februari 2025 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi II dari Fraksi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus, menyampaikan kritik keras dalam rapat kerja bersama KPU, Bawaslu dan Kemendagri pada Kamis (27/2). Rapat ini membahas putusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan Pilkada Serentak 2024.
ADVERTISEMENT
Deddy meminta kepada KPU RI memberhentikan jajaran KPU daerah yang terjadi pemungutan suara ulang (PSU) di sejumlah daerah.
Beberapa putusan MK yang memutuskan PSU adalah karena terjadi pelanggaran administratif calon yang diloloskan penyelenggara Pemilu.
“Rakyat disuruh bayar lagi Rp 1 triliun, buat kelalaian kita semua, yang bener aja? Tanggung jawab kita di mana? Masalah SKCK, ijazah, administrasi yang tanggung jawab siapa? KPU dong, mundur, pecat semua yang di daerah itu Pak, DKPP,” kata Deddy.
Tak hanya itu, Deddy mengungkapkan dari 545 daerah yang digelar Pilkada, sebagian besarnya mengajukan sengketa. Menurutnya, hal itu harus dipertanggungjawabkan oleh para stakeholder terkait.
“Hampir 60 persen Pilkadanya bermasalah, berarti yang tidak dipersoalkan kan hanya 235 daerah, bukan berarti enggak ada masalah,” imbuhnya.
Wakil Ketua Komisi II yang memimpin jalannya raker, Dede Yusuf menyebutkan perlu anggaran sekitar 1 triliun untuk menggelar PSU.
ADVERTISEMENT
“Kalau saya hitung kurang lebih Rp 750 miliar lah ya, Rp 500 miliar dari KPU dari Rp 250 mungkin. Maka kemungkinan ada Rp 1 triliun negara secara keseluruhan sampai ke pemerintah daerah harus menyiapkan,” ucap Dede.
Hasil sengketa MK ada 24 daerah yang harus menjalani pemungutan suara ulang (PSU) karena berbagai masalah pelanggaran hukum dan administrasi. Ada pula 1 daerah yang dilakukan rekapitulasi ulang.