Politikus PDIP: Pilpres 2024 Bisa 2 Poros Kalau PKB Lompat

23 September 2023 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
Anggota Komisi VI DPR dari fraksi PDIP, Deddy Yevri Hanteru Sitorus. Foto: DPR RI
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi VI DPR dari fraksi PDIP, Deddy Yevri Hanteru Sitorus. Foto: DPR RI
ADVERTISEMENT
Politikus PDIP Deddy Sitorus menanggapi soal kans Pilpres 2024 hanya diikuti dua poros.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Pilpres 2024 bisa berlangsung hanya dengan dua poros apabila PKB mencabut dukungan dari bacapres Anies Baswedan dan pindah dari Koalisi Perubahan.
"Dua poros hanya mungkin kalau PKB lompat. NasDem susah, dia buat kolam sendiri masa dia yang lompat. Prabowo juga sama, nggak mungkin, kehilangan dong dia wibawa," kata Deddy dalam diskusi Total Politik di Jakarta Selatan, Sabtu (23/9).
"Kita juga. Jadi kita nggak pusing lah, mikir Ganjar aja sudah pusing," imbuh dia.
Sekjen NasDem, Hermawi Taslim, Sekjen PKB Hasanudin Wahid dan Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi memberikan keterangan pers terkait pertemuan di NasDem Tower, Jakarta, Senin (18/9). Foto: Haya Syahira/kumparan
Lebih lanjut, Deddy bicara soal Presiden Jokowi yang dispekulasikan cenderung mendukung bacapres Prabowo Subianto. Menurutnya, apa pun keputusan Jokowi, pasti atas pertimbangan yang terbaik untuk negara dan PDIP.
"Soal Pak Jokowi pro ke mana, entertain itu, ini, PDIP percaya Pak Jokowi akan berpikir terbaik untuk negara dan berpikir partai yang sudah antar dia tujuh pemilihan, anak dan menantu," ujar Deddy.
ADVERTISEMENT
"Saya nggak bayangkan orang spekulasi Pak Jokowi akan menafikan itu semua dan dia pindah ke lain hati. Ada banyak narasi, framing, itu cara Pak Jokowi buat tetap pemerintah jalan efektif dan politik nggak terlalu panas," tandasnya.
Sebelumnya, kemungkinan Pilpres 2 poros diungkit Waketum PKB Jazilul Fawaid.
Menurutnya, Pilpres 2024 hanya akan diikuti oleh 2 paslon, di mana 1 posisi ini sudah diamankan oleh pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
"Saya melihatnya secara pribadi belum tentu ada 3 poros, bisa jadi 2 poros, kita tunggu nanti,” kata Jazilul saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senin (18/9).