Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
![Ketua DPR Puan Maharani di Gedung Parlemen RI. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1571646740/gfy6iacyqod4oezq91jx.jpg)
ADVERTISEMENT
Politikus PDIP Aria Bima memastikan partainya tak kehabisan tokoh untuk Pilpres 2024, setelah Jokowi menjadi presiden dua periode. Aria menyebut Ketua DPP Puan Maharani dapat menjadi salah satu sosok yang diusung partai berlambang kepala banteng itu.
ADVERTISEMENT
"Saya kira sudah tidak terlalu sulit kalau Mbak Puan akan menjadi salah satu tokoh yang akan diusung, nanti kita lihat. Karena setahu saya, Mbak Puan juga masih cukup tepat untuk dicalonkan sebagai presiden," kata Aria di Gedung DPR, Senayan, Rabu (26/2).
Terlebih, Aria menuturkan Puan memiliki sejumlah pengalaman mumpuni yang tak perlu diragukan yakni menjadi Ketua DPR hingga mantan Menko PMK. Namun, Wakil Ketua Komisi VI itu mengatakan keputusan final tergantung dinamika di pimpinan pusat.
"Saya kira itu hal yang wajar, beliau jadi DPR dengan suara terbanyak. Jadi Menko PMK, ketua DPR, jadi aspek kompetensi dalam mengurus negara saya kita tidak ada lagi yang bisa meragukan. Dari aspek elektabilitas popularitas di dapil suara terbanyak di Indonesia," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak melihat dari aspek personalnya meragukan. Nah tergantung dinamika seperti apa. Pattern of desicionnya jelas dan proses informasi mana yang paling akan bisa bisa dicalonkan itu sudah ada prosesnya di DPP," lanjut dia.
Lebih lanjut, Aria Bima mengatakan tak menutup kemungkinan Puan dapat dipasangkan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto seperti survei Indo Barometer. Terlebih, ia menganggap bersatunya PDIP dan Gerindra dapat menguntungkan.
"Politik itu dinamis semua hal bisa terjadi. Bahwa Pak Prabowo-Mbak Puan jadi salah satu keinginan Gerindra kami sangat bisa memahami. Kita partai pemenang, Pak Prabowo partai pemenang kedua, sangat memungkinkan kalkulasi politik itu bisa saja terjadi untuk saling memperhitungkan," tuturnya.
Namun, ia menyebut seluruh kemungkinan itu tergantung pada perkembangan ke depan. Menurutnya, koalisi akan mulai terlihat setahun sebelum Pemilu 2024 berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Masalah cocok atau tidak itu dinamis seperti yang tadi saya katakan. Bahwa situasional, popularitas, elektabilitas, baik itu partai dan figurnya, itu semua akan terus dihitung dan tentunya itu akan terus berlanjut sampai 2023," kata Aria.
Lembaga survei Indo Barometer sebelumnya melakukan simulasi pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024 . Penggabungan Menhan Prabowo Subianto dan Ketua DPR Puan Maharani jadi pasangan paling unggul dibandingkan paslon lainnya.