news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Politikus PDIP soal Setahun Jokowi: Capaian Tak Seperti yang Direncanakan

21 Oktober 2020 12:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (22/7). Foto: Paulina Herasmarinandar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (22/7). Foto: Paulina Herasmarinandar/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah pihak ramai-ramai bicara soal setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Kali ini pernyataan tersebut muncul dari Anggota DPR Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno.
ADVERTISEMENT
Hendrawan menilai bahwa memang setahun Jokowi-Ma'ruf terbilang tidak mudah. Pemerintah Jokowi dihadapkan pada sejumlah masalah besar, mulai dari pandemi COVID-19 yang berujung pada krisis ekonomi.
Sehingga, pencapaian yang dihasilkan selama setahun tak seperti yang direncanakan sebelumnya.
"Sedang menghadapi badai pandemi dan resesi, baik pada skala global maupun nasional. Semua indikator capaian kinerja tidak seperti yang direncanakan. Masyarakat tahu dan bisa merasakannya," kata Hendrawan kepada kumparan, Rabu (21/10).
Namun demikian, politikus PDIP ini menilai upaya pemerintah Jokowi dalam menangani cobaan atau badai tersebut sudah cukup baik. Apalagi, dengan sistem politik yang tidak saling berbenturan hingga mendukung kerja pemerintah.
Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (23/10). Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
"Tidak ada guncangan hebat yang lepas kendali. Kita berterima kasih kepada sejumlah modalitas pasar domestik yang luas, sektor pertanian yang besar, modal sosial yang kuat, dan sistem politik yamg stabil," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Bila tidak, dampaknya akan lebih parah," tambahnya.
Hendrawan kemudian berpesan agar momentum ini dijadikan kesempatan untuk menciptakan terobosan baru yang mampu membawa Indonesia keluar dari pandemi. Sehingga, bisa terus maju dan mencapai target-target sebelumnya yang sudah disusun bersama.
"Yang menjadi agenda sekarang adalah bagaimana memanfaatkan momentum krisis untuk melahirkan terobosan-terobosan yang manfaatnya dirasakan nyata oleh masyarakat," jelasnya.
"Ada ujaran bad times make good policies. Dalam kondisi buruk, kebijakan rasional lebih mudah ditelurkan," pungkasnya.