Politikus PKB: Pilpres Akan Selalu Dimenangkan Sosok Islam dan Jawa

29 September 2022 14:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (kiri) menyampaikan paparan disaksikan Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi (kanan) saat konferensi pers koalisi Pilpres 2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2022).  Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (kiri) menyampaikan paparan disaksikan Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi (kanan) saat konferensi pers koalisi Pilpres 2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menjelaskan, kunci untuk menjadi pemenang dalam Pilpres ada dua: Islam dan Jawa.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkannya dalam diskusi ICMI Talk bertajuk 'Peta Politik Umat Islam Pada Pemilu 2024: Tantangan, Peluang dan Harapan' yang disiarkan virtual, Kamis (29/9).
"Jika kita melihat pada pemilu presiden, maka kata kuncinya untuk menjadi pemenang atau menjadi presiden, kata kuncinya satu Islam dan yang kedua Jawa, kata kuncinya itu," kata Jazilul.
Jazilul menjelaskan kedua alasan itu. Pertama karena 86 persen penduduk Indonesia beragama Islam dan 40 persen beretnis Jawa. Sehingga ia menilai pilpres akan dimenangkan oleh dua identitas itu.
Selain itu, Jazilul juga menjelaskan hambatan partai Islam saat ini, yaitu ketika partai-partai Islam sudah tidak lagi menggunakan landasan politik ideologi, dan beralih ke arah politik pragmatisme.
Jazilul menuturkan politik berbasis Islam ke depannya akan cenderung menurun ketika berhadapan dengan politik pragmatisme. Karena pragmatisme melihat partai politik seperti pasar yang semuanya berbasis transaksi.
ADVERTISEMENT
"Ideologi ini [Pragmatisme] akan melihat partai politik seperti pasar, jadi partai politik itu seperti dunia pasar malam, semua ditransaksikan juga pada akhirnya, ideologinya menurun," tandas dia.