Politikus PKS: Sawer Qoriah Tak Elok, Pelaku Harus Dipanggil dan Peringatkan

6 Januari 2023 17:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Qoriah disawer saat lantunkan Alquran. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Qoriah disawer saat lantunkan Alquran. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi dua pria nyawer duit ke qoriah (pembaca Al-Qur'an), Nadia Hawasyi, di Pandeglang, Banten, menuai kecaman luas. Anggota DPR asal PKS, Dimyati Natakusumah, menilai kedua pria itu harus diperingatkan.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya ada kades, KUA, camat, ada Kapolsek, ada Danramil, berembuk bareng Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan). Panggil yang bersangkutan untuk tak ulangi, cara itu tak elok," ucap Dimyati, Jumat (6/1).
Dimyati yang pernah menjabat Bupati Pandeglang, menilai tidak ada tradisi itu di Pandeglang. Dia menduga uang itu bentuk penghargaan karena membaca Al-Quran yang bagus, tapi harusnya diberi dengan elok di akhir acara.
"Saya baru lihat, karena itu warga saya. Tapi jangan sejauh itulah," ucap anggota DPR RI itu.
Anggota Komisi III DPR F-PKS/Wakil Ketua BURT DPR Achmad Dimyati Natakusumah. Foto: Dok. DPR RI

Bukan Penistaan

Meski begitu, Dimyati menilai masalah ini bukanlah penistaan agama sehingga bukan delik pidana. Doktor ilmu hukum itu menyebut delik yang mungkin diterapkan perbuatan tidak menyenangkan, tapi itu pun dinilai tidak perlu dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Bukan penistaan, kalau penistaan itu kan melecehkan dengan cara mengolok-olok atau caci maki. Kecuali korban atau keluarga korban melaporkan, itu delik aduan, perbuatan tidak menyenangkan," tuturnya.
Namun, Dimyati tetap menyarankan masalah ini diselesaikan oleh aparat di tingkat desa atau kecamatan saja, tidak perlu ke ranah hukum seperti yang akan dilakukan suami qoriah.
"Delik janganlah, karena enggak ada pelecehan. Cuma tata krama itu jangan diulang. Menurut saya diingatkan saja cara-caranya yang elok," ucapnya.