Politikus PKS soal Polemik Ataturk Jadi Nama Jalan: Pemerintah Harus Hati-hati

19 Oktober 2021 16:01 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemal Ataturk, atau Mustafa Kemal. Foto: AFP PHOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kemal Ataturk, atau Mustafa Kemal. Foto: AFP PHOTO
ADVERTISEMENT
Wacana menjadikan nama Mustafa Kemal Attaturk menjadi nama jalan di Jakarta menuai banyak kritik. Politikus PKS, Andi Akmal Pasluddin, mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati soal penamaan ini agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Pemberian nama jalan di Jakarta jangan jadi polemik yang membuat keributan kembali. Pemerintah harus berhati-hati memberikan nama pahlawan Turki di Jakarta,” kata Andi, Selasa (19/10).
Ia mendorong pemerintah untuk terlibat dalam penamaan tersebut, sehingga dapat saling menguntungkan Indonesia dan Turki.
"Semestinya kedua belah pihak duduk bersama untuk membahasnya, jangan ada yang tersakiti," tuturnya.
Terkait nama jalan, Andi lebih memilih mengikuti usulan MUI, yakni Sultan Mehmet II, yang dikenal secara luas dengan nama Muhammad Al-Fatih.
"Saya nilai nama Sultan Mehmet atau Muhammad Al-Fatih lebih netral. Usulan MUI itu layak untuk dipertimbangkan," pungkasnya.
Sebelumnya, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap penamaan Kemal Ataturk sebagai jalan di Ibu Kota.
“Saya ingin menegaskan, daripada lebih banyak menimbulkan pro kontra, maka saya mengusulkan supaya nama Kemal Ataturk ini diganti nama lain yang lebih bagus, yaitu Muhammad Al Fatih atau Sultan Mehmet II. Nama ini adalah tokoh legendaris dalam penaklukan Konstantinopel,” jelas Amirsyah Tambunan pada Senin (18/10).
ADVERTISEMENT