Politisi Muda PAN: Kami Ingin Petani Tersenyum Bahagia

19 November 2023 20:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi di PILPRES FEST yang diinisiasi oleh Bhinneka Research & Political Education hadir di Institut Pertanian Bogor (IPB). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi di PILPRES FEST yang diinisiasi oleh Bhinneka Research & Political Education hadir di Institut Pertanian Bogor (IPB). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
PILPRES FEST yang diinisiasi oleh Bhinneka Research & Political Education hadir di Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara ini digelar atas kolaborasi dengan BEM KM IPB Bogor.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diisi dengan diskusi, penyaluran aspirasi, dan adu ide serta gagasan antara politisi muda dan Tim Pemenangan nasional capres dan cawapres yang akan mengikuti kontestasi Pilpres 2024 dengan publik terutama kalangan anak muda.
Hadir pada kegiatan ini Wakil Ketua Umum Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Politisi Nasdem Indra Charidmiadji, dan Politisi Muda Partai Amanat Nasional (Partai Koalisi Prabowo-Gibran) Valeryan Bramasta.
"Saya bersama Bang Bagas dan Pak Indra hadir untuk diuji oleh teman-teman mahasiswa yang hadir mengenai visi dan misi secara langsung," kata Valeryan Bramasta di pembukaan penyampaian visi misi, di IPB, Jumat (17/11).
Selain menjelaskan serta mengajak para mahasiswa berdiskusi soal visi dan misi capres, Valeryan Bramasta yang kerap disapa Valen menjelaskan mengenai kondisi pangan dan petani Indonesia. Hal itu dia sampaikan mengacu gagasan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pada HUT PAN 2022.
ADVERTISEMENT
“PAN sebagai satu dari sekian partai politik pengusung Prabowo- Gibran memiliki konsentrasi sendiri terkait kesejahteraan petani. Bayangkan pada tahun 2022, data internal kami yang diungkap Ketum Zulhas saat ini tingkat kepemilikan lahan rumah tangga tani hanya 0,66 hektare," urainya.
Hal itu, lanjutnya, sangat memprihatinkan bila mengacu pada angka produktivitas GKP 5,2 ton/hektare, lalu HPP Gabah Rp4.400/kg, dan biaya produksi Rp12,5 juta/hektare. "Dengan itu, keuntungan bagi para petani kurang lebih hanya Rp 1,3 juta per bulan atau jika mengacu pada kepemilikan 0,66 hektare tiap rumah tangga tani kita hanya berpenghasilan bersih Rp 860.000 saja,” paparnya.
Atas itu, dia menegaskan, PAN tidak mau tinggal diam melihat petani dengan kondisi seperti itu. "PAN menawarkan solusi untuk memperbaiki nasib petani dengan cara menaikkan harga pembelian pemerintah untuk gabah kering petani dari Rp 4.400/kg menjadi Rp 8.800/kg atau lebih baik."
ADVERTISEMENT
"Lalu melakukan percepatan diversifikasi usaha tani yaitu dengan memanfaatkan lahan kebun mangkrak diganti ke komoditas yang memiliki pembeli pasti, dan punya potensi ekspor serta penggunaan BUMN terkait untuk memastikan dan membeli hasil tani dari para petani dengan harga terbaik sehingga memotong rantai para tengkulak dan membuat petani tersenyum karena hasil panennya bisa menyejahterakan dan menaikkan derajat hidup keluarganya,” beber Valen.
“Terakhir saya berpesan bagi semua orang muda yang hadir di Kampus IPB, jadikan pemilu ini sebagai wadah untuk menentukan pilihan pemimpin bangsa yang sudah kita bangun selama ini. Jangan sampai kita balik lagi ke 0, tentu dalam prosesnya ada kurang itu yang akan kita kejar dan perbaiki di kemudian hari," pungkasnya.
ADVERTISEMENT