Polling: Jokowi Minta Masyarakat Lebih Aktif Kritik Pemerintah, Anda Mau?

Presiden Joko Widodo umumkan datangnya vaksin COVID-19. Foto: Youtube/@BPMI

Presiden Jokowi meminta masyarakat lebih aktif dalam memberikan masukan hingga kritik berkaitan dengan buruknya pelayanan publik di Indonesia. Hal ini disampaikan Jokowi saat memberi sambutan di laporan tahunan Ombudsman 2020 secara virtual, Senin (8/2).

"Semua pihak harus menjadi bagian dari proses untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik, masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan atau potensi malaadministrasi," kata Jokowi.

Pernyataan Jokowi ini seakan diamini oleh Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, kala berbicara di peringatan Hari Pers Nasional yang digelar 9 Februari kemarin. Menurutnya, pemerintah memerlukan sejumlah kritik agar bisa membangun bangsa ini lebih maju.

"Bagi pemerintah kebebasan pers kritik dan saran masukan itu seperti jamu menguatkan pemerintah, dan kita memerlukan kritik yang terbuka, kritik yang pedas, kritik yang keras karena dengan kritik itulah pemerintah akan membangun arah yang lebih benar," tutur Pramono dalam akun Youtube Sekretariat Kabinet RI, Selasa (9/2).

Namun, ada sebagian masyarakat Indonesia yang menyangsikan pernyataan dari Jokowi tersebut. Salah satu yang mengungkapkannya adalah Anggota DPR Mardani Ali Sera. Menurut dia, saat ini masyarakat semakin takut memberikan pendapat, khususnya kritikan kepada pemerintah.

"Mestinya Pak Jokowi membaca beberapa hasil survei yang menyatakan masyarakat kian takut memberi pendapat," ujar Mardani kepada wartawan, Rabu (10/2).

"Justru indeks demokrasi Indonesia tahun ini turun," tambahnya.

Melihat hal tersebut, bagaimana menurutmu? Apakah mau lebih aktif untuk mengkritik pemerintah, atau justru sebaliknya? Sampaikan pendapat Anda melalui polling kumparan di bawah ini.

Berikan juga komentar Anda di kolom komentar, ya.