Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Polres Belawan soal Remaja Diduga Korban Salah Tembak: Maaf Jika Ada Kekeliruan
19 Januari 2024 10:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kapolres Belawan AKBP Janton Silaban meminta maaf atas insiden dugaan salah tembak yang terjadi di Jalan TM Pahlawan, Medan Belawan, Kota Medan, pada Selasa (16/1) malam.
ADVERTISEMENT
Remaja inisial RF (17) menjadi korban tewas dalam insiden itu.
"Pada kesempatan ini saya memohon maaf kepada masyarakat jika ada kekeliruan yang dilakukan personel saat menangani masalah tawuran di Belawan kemarin. Kita semua tidak ingin peristiwa itu terjadi," kata Janton dalam keterangannya, Jumat (19/1).
Meski begitu, Janton belum bisa memastikan apakah korban tewas terkena tembakan atau terkena senjata tajam dalam insiden pembubaran tawuran itu.
“Polres Pelabuhan Belawan masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara untuk mengetahui penyebab pastinya meninggalnya korban,” jelasnya.
Janton menuturkan, pihaknya akan bertanggung jawab penuh atas kejadian itu.
“Kehadiran polisi untuk menjaga situasi kamtibmas agar masyarakat merasa aman dan nyaman. Sekali lagi saya memohon maaf dan bertanggung jawab atas kejadian itu,"tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, RSUD Pirngadi, tempat di mana korban sempat dirawat juga menyebut RF tewas akibat luka tembak.
“Iya emang luka tembak. Ya itukan dari pemeriksaan dokter dan pemeriksaan penunjang CT scan gitu kan, dari riwayat kejadian mungkin ditanyain keluarga, jadi emang disebut luka tembak,” kata Humas RSUD Pirngadi Medan Gibson Girsang saat dihubungi kumparan.
“Iya luka tembak, kan luka ini banyak jenisnya ya, ada luka tembak, luka serut, jadi ini luka tembak,” sambungnya.
Kena peluru saat beli makan
RF diduga kena peluru nyasar oleh oknum kepolisian pada Selasa (16/1) malam. Korban tertembak saat pihak kepolisian sedang berusaha membubarkan tawuran.
Kuasa hukum korban, Helmax Alex Sebastian Tampubolon, mengatakan saat insiden terjadi, korban tidak ikut bergabung tawuran itu. Namun, sedang membeli makan.
ADVERTISEMENT
“Menurut pengakuan keluarga bahwa memang pada saat itu disampaikan kakaknya sendiri, dia pada saat itu ingin membeli nasi, diberikanlah uang Rp 3 ribu,” kata Hermax di Polda Sumut pada Kamis (18/1).
“Enggak berlangsung lama, ada teman korban yang memberikan informasi bahwa adiknya tertembak,” sambungnya.