Polres Sleman Usut Kasus Dugaan Pemukulan Bryan di Holywings Yogya

4 Juni 2022 23:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Sleman AKBP Achmad Imam Rifai. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Sleman AKBP Achmad Imam Rifai. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Kapolres Sleman AKBP Achmad Imam Rifai memastikan pihaknya akan mengusut kasus dugaan penganiayaan yang menimpa seorang pria bernama Bryan Yoga Kusuma. Dia diduga dipukuli saat mengunjungi Holywings Yogya yang berada di Jalan Magelang Km 5,8, Kutu Asem Sinduadi, Sleman, DIY, pada Sabtu (4/6) dini hari.
ADVERTISEMENT
"Terkait kejadian itu informasinya memang di Holywings ada TKP pemukulan. Kita sedang melakukan penyelidikan sudah olah TKP juga anggota di sana. Nanti sedang berproses," kata Imam dihubungi kumparan, Sabtu (4/6).
Imam mengatakan, jika ada pihak yang bersalah maka akan dimintai pertanggungjawaban terkait peristiwa tersebut.
"Tentunya akan kita posisikan pada tempatnya. Para pihak memang harus mempertanggungjawabkan terkait dengan kejadian tersebut akan kita mintai pertanggung jawaban. Ini lagi berproses nanti seperti apa hasilnya kita menunggu dari proses tersebut," kata dia.
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Sebelumnya, berdasarkan keterangan yang kumparan terima dari pihak keluarga, Bryan saat itu bersama kawan-kawannya yakni Albert Wijaya, Aprio Rabadi, Yogi Andhika dan Irawan mengunjungi Holywings pada Jumat (3/6) malam.
Pada Sabtu (4/6) sekitar pukul 02.00 WIB, Bryan diduga mendapatkan provokasi dari seorang bernama Carmel. Provokasi itu berujung pada perkelahian di depan parkiran Holywings.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Carmel memanggil rekannya dan sejumlah orang untuk memprovokasi Bryan.
"Saat perkelahian, Bryan Yoga Kusuma dihajar kurang lebih selama 1 jam oleh sekitar 20 orang, dan ada juga oknum polisi yang terlibat," demikian keterangan pihak keluarga Bryan.
Keterangan itu dikonfirmasi oleh perwakilan keluarga Bryan, Anung Prajotho, yang juga pakde Bryan. Namun dia belum bisa membeberkan secara detail peristiwa yang terjadi
Setelah kondisi mulai kondusif, Bryan dan Albert diduga diberikan opsi jalan tengah menyelesaikan masalah tersebut dengan Carmel. Opsi tersebut yakni menyelesaikan masalah di Polres Sleman.
"Saat itu, Albert meminta pertolongan dari polisi lain yang berada di Polres, namun hanya dilihat saja, dan mereka tidak memberikan pertolongan. Saat itu, identitas dan HP Albert dan juga Bryan disita oleh pihak kepolisian," terang pihak keluarga.
ADVERTISEMENT
Pihak keluarga mengatakan baru mengetahui peristiwa yang menimpa Bryan pada Sabtu (4/6) pagi dari Albert. Bryan saat itu tengah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sleman. Pihak keluarga Bryan menyayangkan peristiwa tersebut.