Polri: 5 Teroris yang Ditangkap Bukan Anggota JAD-JI, tapi Kelompok Medsos

24 Maret 2022 19:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kepolisian berusaha melumpuhkan seorang terduga teroris saat simulasi pengamanan kegiatan internasional di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/3/2022). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian berusaha melumpuhkan seorang terduga teroris saat simulasi pengamanan kegiatan internasional di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/3/2022). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Densus 88 Antiteror Polri menangkap 5 tersangka teroris dalam operasi yang digelar sejak 9 hingga 15 Maret lalu di sejumlah daerah. Dari hasil pemeriksaan, para teroris itu bukan anggota Jemaah Islamiyah (JI) atau Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
ADVERTISEMENT
“Kami sampaikan bahwa 5 pelaku tindak pidana terorisme itu bukan merupakan jaringan kelompok JI maupun JAD melainkan masuk dalam kelompok media sosial. Jadi kelompok teroris media sosial,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (24/3).
Menurut Ramadhan, kelima teroris tersebut banyak beraksi di media sosial dengan menyebar propaganda dan memberi pemahaman menyesatkan soal ISIS. Mereka juga berperan sebagai editor video dari sebuah chanel bernama Annajiyah Media Centre.
“Keterlibatan tersangka sebagai editor video channel Media sosial Annajiyah Media Centre dan pemilik akun IG infoakhirzaman yang memposting poster maupun video daulah,” ujar Ramadhan.
Salah satu karya teroris tersebut, kata Ahmad, yakni sebuah video yang berjudul The Land of Poso. Video itu berisi wasiat Ali Kalora yang merupakan teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
ADVERTISEMENT
“Kemudian para tersangka juga merupakan editor video tentang wasiat Ali Kalora yang berjudul The Land of Poso,” tandasnya.
Inisial kelima tersangka tersebut yakni MR, HP, MI, RBS, dan DK yang ditangkap sejak 9 hingga 15 Maret di lokasi yang berbeda yakni Jakarta Barat, Tangerang Selatan, Lampung dan Kabupaten Kendal.