Polri: 90 Persen Anggota Densus 88 Muslim dan Taat Beribadah

19 Mei 2018 12:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Densus 88 (Foto: MN Kanwa/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Densus 88 (Foto: MN Kanwa/ANTARA)
ADVERTISEMENT
Densus 88 kerap mendapat tudingan miring. Mulai dari tak islami sampai ke urusan penyitaan barang bukti. Salah satu yang tengah ramai soal Al-Quran yang menjadi barang bukti. Bahkan mengundang protes dalam bentuk petisi melalui change.org.
ADVERTISEMENT
Menanggapi adanya petisi tersebut Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Muhammad Iqbal mengatakan bahwa Densus 88 tidak pernah memberi label kita suci Al-Quran sebagai barang bukti kejahatan.
Bahkan menurutnya, mayoritas anggota Densus 88 merupakan Muslim dan bahkan Kepala Densus 88 pun sebagai sosok yang taat beribadah.
"Kami tidak pernah memberi label kitab suci Al-Quran sebagai barang bukti kejahatan. Bahwa 90 persen penyidik Densus 88 adalah Muslim. Satu aqidah mengenai betapa sucinya Al-Quran," kata Iqbal, Sabtu (19/5).
"Kadensusnya pun sangat taat ibadah dan sudah haji. Mereka paham betapa sensitifnya soal aqidah. Apalagi tentang kitab suci Al-Quran," lanjut Iqbal.
Ia meminta kepada masyarakat agar tidak mudah terhasut dengan isu-isu sensitif seperti itu bahkan dengan petisi melalui change.org.
ADVERTISEMENT
"Mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terhasut dengan isi petisi," ujarnya.
Saat ini Densus 88 dikepalai oleh Irjen Pol M Syafii yang mulai bertugas sejak 3 Februari 2017. Syafii, lulusan Sepa Milsuk Polri 1989 dan sudah berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Analis Kebijakan Utama bidang Pencegahaan Densus 88 Antiteror Polri.
Sementara Densus 88 dibentuk pada tanggal 26 Agustus 2004 Detasemen 88 yang awalnya beranggotakan 75 orang ini dipimpin oleh Tito Karnavian yang saat ini menjabat sebagai Kapolri. Tahun 2011 jumlah personil Densus 88 adalah 337 orang.