Polri: Acara Politik di CFD Bisa Picu Konflik Horizontal

7 Mei 2018 8:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Irjen Pol Setyo Wasisto di rilis gas oplosan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Irjen Pol Setyo Wasisto di rilis gas oplosan. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polri meminta kepada seluruh masyarakat khususnya para kelompok tertentu agar tidak menggunakan area Car Free Day (CFD), sebagai tempat untuk melakukan kegiatan politik. Sebab, sudah ada peraturan yaitu Pergub nomor 12 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan yang diteken oleh Gubernur DKI terdahulu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
ADVERTISEMENT
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengungkapkan, jika CFD terus menerus digunakan maupuan disusupi untuk kepentingan agenda poltik, hal tersebut dapat memicu perpecahan di masyarakat.
"Karena kalau dibiarkan ada kelompok dari identitas tertentu berkumpul, itu nanti akan terjadi konflik horizontal di masyarakat," kata Setyo kepada kumparan (kumparan.com), Senin (7/5).
Aksi #2019GantiPresiden di CFD (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi #2019GantiPresiden di CFD (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Setyo mengungkapkan, pihaknya tidak mempermasalahkan jika masyarakat ingin menggunakan kaus baik #2019GantiPresiden ataupun #DiaSibukKerja. Menurutnya yang menjadi permasalahan ketika mereka mulai berkumpul dan kemudian mempengaruhi masyarakat.
"Jadi gini, kalau dia menggunakan kaus kemudian dia jalan atau main sepeda sendirian, gak ada masalah. Kaus apalah mau kaus ganti atau tidak ganti gak masala," ucap Setyo.
"Tetapi, kalau sudah menggunakan identitas tertentu kemudian mereka kumpul sebagai komunitas nah itu berbahaya, karena adanya psikologi massa. Psikologi massa itu kalau sudah berbuat, mereka lupa bahwa apa yang mereka perbuatan adalah urusan pribadi yang nanti dipertanggungjawabkannya antar pribadi," lanjut Setyo.
ADVERTISEMENT
Setyo juga meminta kepada masyarakat untuk menggunakan CFD dengan sebagaimana mestinya. Ia mengungkapkan tidak menutup kemungkinan suat saat nanti CFD akan ditutup jika terus-menerus disisipi kegiatan politik.
"CFD itu baik tujuannya tapi kalau dimanfaatkan dengan yang tidak sesuai seperti mereka memanfaatkan untuk kampanye dan kegiatan politik, bisa-bisa CFD tutup. Enggak ada CFD nanti, yang rugi kita juga. CFD udah sekian tahun bagus berjalan, kalau sampai tutup kan sayang," ujae Setyo.
Lebih lanjut, Setyo mengungkapkan tidak mungkin anggota Polri terus menerus melakukan pengamanan selama berjalannya CFD. Sebab Polri masih banyak angenda lain yang perlu diamankan.
"Kemudian kalau polisi mengamankan, itu ya selama masyarakat masih terus begitu. Tapi kasihan juga polisinya kita juga ada tugas-tugas lain yang urgent," pungkas Setyo.
ADVERTISEMENT