Polri: Ada 2 Terduga Teroris Jaringan JI dan JAD yang Ditangkap di Jawa Timur

25 Mei 2023 12:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terduga teroris berinisial Y sempat berada di Pondok Pesantren (Ponpes) Putri Huurun Inn Jalan Kyai Parseh Jaya, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Terduga teroris berinisial Y sempat berada di Pondok Pesantren (Ponpes) Putri Huurun Inn Jalan Kyai Parseh Jaya, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Densus 88 menangkap 2 terduga teroris di wilayah Jawa Timur. Kedua terduga teroris ini diduga tergabung dalam jaringan Jemaah Islamiyah atau JI dan Jamaah Ansharut Daulah atau JAD.
ADVERTISEMENT
"Densus 88 AT menangkap 2 tersangka teroris jaringan JI dan JAD di wilayah Jawa Timur," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, saat dikonfirmasi, Kamis (25/5).
Ramadhan mengungkapkan, kedua terduga teroris itu ditangkap secara terpisah.
"Penangkapan kedua tersangka teroris dilakukan pada hari Selasa dan Rabu," ungkapnya.
Terduga teroris berinisial Y diduga berafiliasi dengan Jaringan Jemaah Islamiyah (JI) dan ditangkap pada Selasa (23/5). Sedangkan T yang diduga tergabung dengan jaringan JAD ditangkap pada Rabu (24/5).
"Saat ini kasus dan detail perkara masih dalam penyidikan untuk pengembangan selanjutnya," tutur Ramadhan.
Salah satu tersangka yang ditangkap adalah warga Surabaya kelahiran 1975 berinisial Y. Ia ditangkap di Kota Malang, Jawa Timur, pada Selasa (23/5).
Ilustrasi teroris. Foto: Shutter Stock
Sebelum ditangkap, Y sempat tinggal beberapa hari di Pondok Pesantren Putri di Jalan Kyai Parseh Jaya, Kelurahan Bumiayu, Kota Malang. Namun, menurut Ketua RT setempat, Miftahul Huda, Y tidak ditangkap di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, kata Huda, warga setempat tak tahu ada penangkapan teroris itu. Hanya saja, beberapa hari belakangan memang ada sejumlah petugas yang wara-wiri di sana.
"Awalnya ada Intel dari kepolisian riwa-riwi cari orang katanya. Sempat tanya, apa ada orang yang baru tinggal di sini. Terus setelah itu besoknya bilang sudah beres gitu," terang Huda.
"Kalau ditangkap di sini, pasti saya kan dilaporin. Tapi ini enggak, saya cuma dikasih tahu saja," tambahnya.
Huda menuturkan, saat itu polisi hanya memberi tahu bahwa ada seseorang yang mereka tangkap. Namun, ia tak diberi tahu secara detail maksud dan tujuan penangkapan tersebut, serta lokasi tepatnya.
"Polisi ada dua [berpakaian preman]. Saya enggak paham kenapa, enggak bilang (tidak diberi tahu). Cuma katanya beres, sudah ketemu di Alfamart gitu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT