Polri Akan Ajukan Barter Buronan Thailand Chaowalit dengan Fredy Pratama

2 Juni 2024 17:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol Krishna Murti (kanan) bersama Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa (kiri) berikan keterangan saat konferensi pers penangkapan buronan Interpol Thailand di Gedung Bareskrim Polri, Minggu (2/6/2024). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol Krishna Murti (kanan) bersama Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa (kiri) berikan keterangan saat konferensi pers penangkapan buronan Interpol Thailand di Gedung Bareskrim Polri, Minggu (2/6/2024). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Polri telah menangkap buronan paling dicari di Thailand, Chaowalit Thongduang, di Badung, Bali, Kamis (30/5) lalu. Penangkapan Chaowalit mendapat respons positif dari pemerintah dan kepolisian Thailand.
ADVERTISEMENT
Tertangkapnya Chaowalit ini, membawa harapan baru untuk Polri terhadap kepolisian Thailand. Polri ingin kepolisian Thailand juga maksimal untuk menangkap gembong narkoba Fredy Pratama yang bersembunyi di hutan Thailand.
"Kita kan join nih. Ada budi, ada balas lah. Ada ubi ada talas. Kita juga minta demikian dong," kata Dirnarkoba Bareskrim Brigjen Pol Mukhti Juharsa di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (2/6).
Mukhti menyebut, Polri akan mengajukan Chaowalit sebagai barter dengan Fredy Pratama jika sudah tertangkap. Artinya, Chaowalit akan dikembalikan ke Thailand, sementara Fredy akan diproses hukum di Indonesia.
Fredy Pratama. Foto: Dok. Istimewa
"Dia kan gembong besar. Ya saling tuker aja. Barter. Itu yang kita inginkan," jelasnya.
Chaowalit Thongduan alias Sia Paeng Nanod (38), merupakan tahanan kasus percobaan pembunuhan terhadap seorang polisi dalam rangkaian percobaan penculikan pada 2 September 2019 di provinsi Phatthalung, Thailand.
ADVERTISEMENT
Dia divonis 20 tahun enam bulan oleh Pengadilan Phatthalung pada Januari 2022. Chaowalit lalu dipindahkan ke penjara Nakhon Si Thammarat pada 7 Agustus 2023.
Pada 20 Oktober 2023, Chaowalit dibawa sipir penjara ke RS Maharat Nakhon Si Thammarat untuk perawatan gigi. Setelah sampai di sana, dokter menunda pemeriksaan itu.
Saat hendak dibawa kembali ke Penjara, Chaowalit terjatuh ke lantai. Ia lalu dirawat di lantai 6 rumah sakit tersebut. Di tempat tidur kakinya diborgol, sementara ada 2 sipir yang ditugaskan untuk mengawasinya.
Pada Minggu 22 Oktober pagi, Chaowalit dilaporkan hilang. Polisi dan tentara Thailand ditugaskan membantu pencarian Chaowalit. Komandan penjara menawarkan hadiah 100 ribu Baht bagi yang mengetahui keberadaan Chaowalit.