Polri: Anton Gobay 3 Kali Coba Selundupkan Senjata ke RI, Semuanya Gagal

9 Februari 2023 19:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anton Gobay, pilot WNI yang ditangkap polisi Filipina atas kepemilikan senjata. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Anton Gobay, pilot WNI yang ditangkap polisi Filipina atas kepemilikan senjata. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Anton Gobay ditangkap polisi Filipina atas kasus penyelundupan senjata api. Anton yang berkewarganegaraan Indonesia itu rupanya sudah tiga kali beraksi melakukan percobaan menyelundupkan senjata ke RI.
ADVERTISEMENT
Kadiv Hubinter Polri, Irjen Krishna Murti, mengatakan ketiga aksi Anton tersebut tak berhasil.
"Belum, dia tiga kali upaya ya, semuanya gagal," ujar Krishna kepada wartawan, Kamis (9/2).
Krishna mengatakan, kasus percobaan penyelundupan senjata ke Indonesia bukan kali ini saja terjadi. Polri, kata dia, sudah berkoordinasi dengan kepolisian di beberapa negara untuk mencegah upaya macam itu.
"Kami sudah beberapa kali melakukan upaya-upaya dengan kepolisian negara lain dengan upaya mencegah penyelundupan senjata dari luar ke Indonesia untuk hal-hal yang membahayakan terutama dilakukan oleh kelompok-kelompok kriminal," kata dia.
"Sudah berapa kali kami upayakan pencegahan, penanggulangan, bahkan penangkapan dengan otoritas lokal," sambung dia.
Irjen Pol Krishna Murti menghadiri upacara penutupan Kursus Manajemen Pengamanan Stadion di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta pada Selasa (1/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Terkait Anton Gobay, dia ditangkap bersama dua orang WN Filipina pada Sabtu (7/1) atas kepemilikan senjata api. Anton merupakan pengangguran. Dia belum bekerja setelah lulus sekolah pilot.
ADVERTISEMENT
Dari hasil pemeriksaan, dia memiliki 10 senjata laras panjang jenis M4 kaliber 5,56 mm dan 2 pucuk senjata api laras pendek jenis Ingram dengan kaliber 9 mm. Senjata-senjata itu dimiliki Anton tanpa amunisi.
Dari hasil pemeriksaan terhadapnya, Anton mengaku hendak menyalurkan senjata tersebut ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Dia juga ingin mendukung OPM.
Di sisi lain, Anton juga ingin meraup keuntungan dari penjualan senjata itu. Dia bakal mencari orang yang ingin membeli senjata yang dibawanya dengan harga tertinggi. Anton saat ini tengah menjalani proses hukum di Filipina.