Polri: Anton Gobay, WNI Asal Papua yang Ditangkap di Filipina Simpatisan OPM

13 Januari 2023 13:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo. Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo. Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anton Gobay, pilot WNI asal Papua, ditangkap polisi Filipina terkait kepemilikan belasan senjata. Dari hasil pemeriksaan, senjata itu bakal disalurkannya untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
ADVERTISEMENT
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, Anton mengaku ingin mendukung perjuangan rakyat Papua untuk merdeka.
"Anton Gobay merasa sebagai putra Papua dan ingin mendukung perjuangan rakyat Papua untuk merdeka," ujar Dedi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/1).
Dari hasil pemeriksaan, Anton Gobay pernah mengikuti acara pertemuan di Papua Nugini yang membahas pergerakan Papua Barat.
"Ia mengakui pernah mengikuti acara pertemuan di Papua Nugini untuk membahas pergerakan Papua Barat. Ia juga menyampaikan dirinya sebagai salah satu pendiri gerakan Komunal untuk wilayah Vanimo di Papua Nugini," beber Dedi.
Anton Gobay, pilot WNI yang ditangkap polisi Filipina atas kepemilikan senjata. Foto: Dok. Istimewa
Mesi begitu, Dedi memastikan, Anton hanyalah seorang simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Dia tak memiliki jabatan atau posisi dalam organisasi itu.
"Anton Gobay menyampaikan bahwa dirinya hanya seorang simpatisan yang mendukung Organisasi Papua Merdeka. Namun ia menegaskan bahwa dirinya hanya seorang simpatisan yang tidak mempedulikan posisi atau jabatan terhadap organisasi tersebut," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Anton Gobay sebelumnya ditangkap oleh dua orang WN Filipina pada Sabtu (7/1) lalu atas kepemilikan senjata api.
Dari hasil pemeriksaan, dia memiliki 10 senjata laras panjang jenis M4 kaliber 5,56 mm dan 2 pucuk senjata api laras pendek jenis Ingram dengan kaliber 9 mm. Keduanya dimiliki Anton tanpa amunisi.
Saat ini, dia juga telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh kepolisian Filipina. Dia bakal menjalani persidangan di sana.