Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Polri Beri Bukti tak Antikritik: Ada Stand-Up hingga Lomba Mural
21 Februari 2025 20:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Polri mengeklaim bahwa institusinya terbuka terhadap masukan, bahkan secara rutin mengadakan berbagai kegiatan seperti stand-up comedy, lomba mural, hingga kompetisi musik jalanan untuk menampung kritik masyarakat.
ADVERTISEMENT
Menanggapi isu terhadap Band Sukatani yang sempat viral, Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa Polri bukan institusi yang antikritik.
“Sebelumnya Bapak Kapolri sudah selalu menyampaikan bahwasanya Polri itu menuju organisasi atau institusi yang sangat modern. Modern di sini adalah salah satu syaratnya adalah tidak antikritik,” kata Trunoyudo saat diwawancarai di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/2).
Menurutnya, Polri justru membuka ruang bagi kritik melalui berbagai medium seni.
“Maka ada beberapa kegiatan-kegiatan setiap tahunnya, kita ada stand up comedy. Bagaimana dengan segmen-segmen komunitas-komunitas itu bisa memberikan masukan melalui kritik, misalnya stand up comedy,” jelasnya.
“Terkait dengan seni musik, komunitas melalui institusi musisi jalanan, itu juga berpartisipasi, pernah kita lombakan juga melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya kritikan-kritikan kepada Polri, itu melalui seni,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Terkait kasus yang menimpa band Sukatani, Trunoyudo menyebut bahwa Polda Jawa Tengah sudah memberikan penjelasan resmi.
“Artinya saat ini juga sudah dijelaskan oleh Polda Jawa Tengah dan semuanya ini sudah sampai pada penjelasan oleh Polda Jawa Tengah dan kemudian ini juga bagian daripada tadi, penjelasan bahwasanya Polri pada prinsipnya tidak antikritik,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Polda Jateng menyatakan tidak pernah mengintervensi dan memaksa mereka membuat video permintaan maaf. Bahkan, polisi menyebut band Sukatani telah menjadi teman Kapolri.
"Pada prinsipnya kita menghargai mereka, berekspresi, berpendapat. Ini sebagai masukan Bapak Kapolri dan mereka menjadi teman Bapak Kapolri," Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jumat (21/2).
Polisi pun mempersilakan band Sukatani untuk mengedarkan atau menyanyikan lagu Bayar Bayar Bayar.
ADVERTISEMENT
"Ya monggo saja silakan (diedarkan lagi)," ujarnya.