Polri Gelar Wayang Lakon 'Tumurune Wiji Sejati', Bicara soal Tunas Unggul

6 Juli 2024 1:02 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam acara pertunjukan wayang kulit di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/7). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam acara pertunjukan wayang kulit di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/7). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Polri menggelar pertunjukan wayang kulit dengan lakon 'Tumurune Wiji Sejati' dalam rangka HUT ke-78 Bhayangkara di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, pada Jumat (5/7) malam.
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, lakon ini mengandung makna lahirnya simbol keadilan dan keberanian yang berhubungan dengan pelayanan publik.
"Tumurune Wiji Sejati, yang artinya turunnya tunas ataupun biji yang sejati yang unggul, yang mengandung makna lahirnya suatu simbol yang terkait dengan keberanian, keadilan, kejujuran," kata Sigit kepada wartawan.
Sigit menjelaskan, jajaran Korps Bhayangkara bisa mengambil filosofi dari lakon yang digelar. Diimplementasikan bersama TNI dan aparat penegak hukum lainnya, khususnya dalam mengamankan Pilkada serentak 2024.
"Sehingga penyelenggaraan Pilkada 2024 ini juga bisa berjalan dengan aman, lancar, dan stabilitas terjaga. Tentunya ini menjadi harapan kita semua sehingga hasilnya bisa menghantarkan Indonesia menjadi lebih baik," ungkap Sigit.
"Harapan kami juga Polri bisa melayani masyarakat lebih baik. Ini jadi bagian dari evaluasi, masukan, terus kita melakukan pembenaran," tambah eks Kabareskrim ini.
ADVERTISEMENT
Pagelaran wayang kulit ini didalangi tiga dalang dari institusi berbeda-beda. Yakni Ki Yanto, yang merupakan Hakim Agung, Ki Sri Kuncoro, perwira Polri berpangkat Ipda, dan Ki Harso Widisantoso, prajurit TNI berpangkat Mayor Angkatan Laut.