Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Polri Gunakan Odontologi untuk Identifikasi Korban Kebakaran Plumpang, Apa Itu?
6 Maret 2023 18:52 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, mengatakan identifikasi jenazah tersebut memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Tiga jenazah dapat diidentifikasi melalui sidik jari, namun sisanya ada yang perlu menggunakan odontologi hingga DNA.
"Metode lain yang digunakan adalah metode odontologi atau menggunakan gigi. Kemudian metode DNA," kata Ramadhan di Mabes Polri, Senin (6/3).
Lantas, apa itu metode odontologi yang digunakan Polri untuk identifikasi korban tewas akibat kebakaran?
Tentang Odontologi
Berdasarkan jurnal Peran Odontologi Forensik sebagai Salah Satu Sarana Pemeriksaan Identidikasi Jenazah Tak Dikenal (1999), Odontologi merupakan metode identifikasi jenazah yang menggunakan gigi korban.
Istilah odontologi diambil dari bahasa Yunani, odons yang berarti gigi dan logos ilmu pengetahuan. Kata Odontologi mengandung asosiasi pengertian mengenai ilmu pengetahuan gigi yang erat dengan ilmu-ilmu dasar. Mulai dari biologi gigi, anatomi daan antropologi gigi, fisika dan kimia gigi.
ADVERTISEMENT
Metode ini sangat efektif untuk kasus mayat yang terpotong-potong membusuk, terbakar, atau tinggal kerangka. Mengapa gigi bisa menjadi salah satu anggota tubuh yang efektif untuk mengidentifikasi jenazah?
Sifat Unik Gigi
Gigi memiliki faktor-faktor yang melatarbelakangi salah satu anggota tubuh ini bisa dijadikan sarana identifikasi korban.
Menurut perhitungan komputer, kemungkinan untuk menemukan dua orang yang giginya sama adalah satu per dua triliun. Artinya, hampir mustahil ada dua orang yang giginya memiliki kondisi yang sama.
Gigi juga memiliki struktur yang kuat terhadap kerusakan. Bahkan, kekuatannya bukan hanya terhadap benturan atau pembakaran, tetapi juga terhadap trauma mekanis, tremis, kimiawi, hingga dekomposisi.
ADVERTISEMENT
Nantinya, idetifikasi gigi dilakukan dengan cara membandingkan antara data gigi yang diperoleh dari pemeriksaan gigi orang atau jenazah taka dikenal (data postmortem) dengan data gigi yang pernah dibuat sebelumnya atau dari orang yang diperkirakan satu keluarga (data antemortem).
Setelah ini dilakukan, terdapat dua hasil perbandingan antara sama atau tidak sama. Jika hasilnya sama, identifikasi berarti positif yang artinya orang yang tidak dikenal tersebut sama dengan orang yang diperkirakan. Sementara, jika hasilnya tidak sama dan menunjukkan identifikasi negatif, orang yang tidak dikenal itu bukan orang yang diperkirakan.
Untuk data antemortem sendiri dapat diperoleh dari hasil dental record atau keterangan tertulis berupa odontogram (catatan keadaan gigi), foto rontgen gigi, cetakan gigi, prothesis gigi (alat orthodonsi), foto close up muka atau profil daerah mulut dan gigi.
ADVERTISEMENT
Merujuk pada jurnal Peran Pemeriksaan Odontologi Forensik dalam Mengidentifikasi Identitas Korban Bencana Masal (2018) yang ditulis oleh Larasati, dkk, data postmortem diperoleh dari gigi yang ada dan tidak ada, gigi yag ditambal (jenis bahan dan klasifikasinya), anomali bentuk dan posisi gigi, karies atau kerusakan gigi, jenis dan bahan restorasi (perawatan dan rehabilitasi gigi yang mungkin pernah ada). Selain itu, ada juga atrisi atau pengikisan dataran kunyah karena proses mengunyah hingga pertumbuhan gigi molar ketiga.
Gigi juga dapat memperkirakan usia seseorang. Hal ini dapat diperoleh dengan metode, yaitu pemeriksaan klinis, radiografis, histologi, atau biokimiawi.
Kode huruf di atas menunjukkan macam-macam gigi. Jika I berarti Incisor (gigi seri), C atau Caninus (gigi taring). Kemudian, P atau Premolar (gigi geraham depan) dan M berarti Molar atau gigi geraham belakang.
ADVERTISEMENT
Sementara, kode angka setelah huruf adalah posisi dari gigi tersebut. Angka 1 berarti kanan atas, 2 yaitu posisi kiri atas, 3 yaitu kiri bawah, dan angka 4 menunjukkan posisi kanan bawah.