Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Polri Harus Belajar dari Kasus Sukatani Band, Bagaimana Menyikapi Kritik
24 Februari 2025 10:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Polemik Band Sukatani dengan lagu “Bayar Bayar Bayar” nya berujung pada tawaran langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk Sukatani agar menjadi duta Polri.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lalo pun memuji sikap tak antikritik yang diambil Listyo. Ia pun menyentil jajaran polisi lain untuk mencontoh sikap itu.
"Sikap arif dan bijaksana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menyikapi kritik harus jadi contoh, harus diteladani semua personel dan unit di Polri dari level Mabes Polri sampai level terendah di Polsek," kata Rudi dalam keterangan tertulis, Senin (24/2).
Menurut Rudi, kritik dalam lagu 'Bayar Bayar Bayar' harusnya menjadi pengingat bagi institusi Polri untuk berbenah.
"Pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menyatakan bahwa Polri terbuka menerima kritik untuk evaluasi perbaikan Polri yang kemudian Kapolri ingin menjadikan band Sukatani sebagai juri atau band duta untuk Polri patut kita dukung bersama. Pernyataan ini jelas sekali juga merupakan bentuk dukungan Kapolri kepada band Sukatani dalam berkarya," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Rudi pun menyayangkan sikap Polda Jawa Tengah melalui oknum personel Subdit I Ditressiber yang melakukan intimidasi kepada dua personel band Sukatani yaitu Syifa Al Lufti alias Alectroguy dan Novi Citra alias Twister Angel.
Tidak hanya itu, anonimitas yang menjadi identitas keduanya dalam berkarya pun dilucuti.
"Seharusnya Polda Jawa Tengah tidak serta merta bersikap represif, apalagi diduga cenderung bersikap intimidatif kepada dua personel band Sukatani, sehingga mereka minta maaf dan menarik lagu 'Bayar Bayar Bayar' dari semua platform,” kata Politikus NasDem itu.
Tidak hanya kebebasan Sukatani dalam bermusik, Novi Citra yang identitasnya terungkap pun dipecat dari tempatnya mengajar.
“Bahkan, Novi Citra yang berprofesi sebagai guru itu dipecat dengan dugaan akibat ada surat dari pihak Polda Jawa Tengah ke pihak sekolah. Cara-cara represif dan intimidatif seperti ini tidak boleh lagi terus terulang," ujar Rudi.
ADVERTISEMENT
Rudi pun meminta Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri memeriksa oknum Subdit I Ditressiber yang melakukan klasifikasi atau permintaan keterangan kepada dua personel band Sukatani.
"Semua oknum yang diduga terlibat melakukan intimidasi harus ditindak dan diberikan sanksi tegas. Proses pemeriksaannya juga harus transparan," pungkasnya.