Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Puslabfor Bareskrim Polri melakukan olah TKP terkait robohnya bangunan 4 lantai di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
Kabid Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Bareskrim Polri, Kombes Pol Ulung Kanjaya, menjelaskan, robohnya gedung itu lantaran massa air yang merembes ke beton.
"Dari hasil pengamatan dan analisa awal yang bisa kita simpulkan itu akibat adanya difusi daripada air ke dalam struktur beton," kata Ulung di lokasi, Selasa (7/1).
Masuknya air ke struktur beton bangunan membentuk proses korosi dan membuat sambungan-sambungan tiang mengalami pelapukan. Lulung memperkirakan proses korosi pada bangunan ini sudah terjadi cukup lama.
"Itu ada barang bukti yang kita temukan, banyak sudah mengalami proses korosi. Ada yang sudah hampir separuh kemakan diameternya," tutur Ulung.
"Itu proses korosinya sudah berlangsung lama, kira-kira sudah hampir 3 tahunan mengalami korosi," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Faktor lain yang membuat proses korosi dan pelapukan pada gedung ini semakin parah adalah penggunaan baja polos. Yakni baja yang memiliki kandungan karbon rendah.
"Karena baja yang dipakai adalah baja polos, itu baja karbon rendah, dia gampang mengalami korosi," jelas Ulung.
Dia juga menjelaskan faktor curah hujan yang tinggi kemungkinan membuat air masuk ke dalam struktur bangunan dan memperparah kondisi kerapuhan gedung.
Ulung menegaskan usia gedung yang sudah cukup tua bukan menjadi faktor gedung ambruk. Jika perawatan, sistem saluran air, sistem bangunan baik, maka bangunan akan tetap bertahan dan baik-baik saja.
"Usia 25 tahun kalau dia benar enggak masalah, pembuangan air benar, cor-coran bagus, perawatan, aliran air tidak mandek ke struktur itu enggak masalah. Banyak bangunan yang sudah tua enggak masalah," jelas Ulung.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini terjadi pada Senin (6/1) pukul 09.00 WIB. Sebanyak 11 orang yang berada di dalam dan sekitar bangunan berhasil diselamatkan. Sedangkan tiga orang mengalami luka-luka akibat terkena reruntuhan.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI menyatakan gedung tersebut tidak memiliki surat IMB. Adapaun lantai paling bawah gedung disewa oleh minimarket.