Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Polri Pastikan Akan Evaluasi Tembakan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan
2 Oktober 2022 16:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Kerusuhan pasca pertandingan laga Sepakbola Liga I antara Arema FC VS Persebaya sebagian penonton berlarian masuk dalam lapangan. Foto: Dok. Istimewa](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01geaqrh743gydk663agwznkwk.jpg)
ADVERTISEMENT
Mabes Polri memastikan, mereka bakal melakukan evaluasi terkait tembakan gas air mata saat meredam kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10) malam.
ADVERTISEMENT
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, sejauh ini belum bisa disimpulkan apakah tindakan itu merupakan pelanggaran.
"Dievaluasi dulu, jadi kita tidak buru-buru menyimpulkan," kata Dedi kepada wartawan, Minggu (2/10).
Dedi menuturkan, Polri juga bakal melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengamanan di pertandingan sepakbola sesuai instruksi dari Presiden Jokowi.
"Itu harus dievaluasi secara menyeluruh dan komprehensif dan nanti hasil daripada evaluasi menyeluruh sesuai dari perintah Bapak Presiden nanti disampaikan," kata Dedi.
"Nanti hasilnya disampaikan," tutup dia.
Duel antara Arema FC vs Persebaya pada pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10), berakhir ricuh. 174 orang dilaporkan meninggal dan 191 mengalami luka dalam insiden yang terjadi usai laga tersebut.
Aparat menembakkan gas air mata ke kerumunan suporter usai situasi tidak kondusif. Akibatnya fatal, banyak suporter tewas karena sesak napas hingga terinjak saat akan keluar dari stadion karena panik.
ADVERTISEMENT
Cara menanggulangi kerusuhan suporter dengan gas air mata sebenarnya dilarang oleh FIFA. Hal ini tertuang dalam pasal 19 aturan FIFA menyoal Stadium Safety and Security Regulations.
Namun, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta telah memberikan penjelasan terkait hal itu. Menurutnya, gas air mata sengaja ditembakkan karena situasi pun semakin tidak kondusif. Apalagi menurut Nico, ada oknum suporter yang menyerang aparat.
"Karena sudah mulai anarkis sudah menyerang petugas dan merusak mobil dan akhirnya karena gas air mata mereka keluar ke satu titik di pintu keluar. Yaitu kalau enggak salah di pintu 10 ya," kata Nico.