Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Polri: Rohandi Percaya Mati Syahid Apabila Ditembak Polisi
9 November 2018 15:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Densus 88 dan Polda Metro Jaya telah memeriksa Rohandi, pelaku penyerangan ke Polsek Penjaringan Jakarta Utara. Menurut Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, motif Rohandi karena ingin mati syahid dengan ditembak mati polisi. Dedi mengatakan, Rohandi depresi karena penyakit getah bening yang tak lekas sembuh.
ADVERTISEMENT
"Memang yang bersangkutan memiliki watak yang keras, yang bersangkutan juga mungkin sedikit frustasi karena kondisi kesehatanya, jadi dua tahun ini, mengalami penyakin getah gening yang tidak sembuh-sembuh," ujar Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (9/11).
"Yang jelas keinginan pelaku kuat ingin mati, tapi tidak mau mati dengan bunuh diri, tapi mati dengan cara ditembak oleh aparat keamanan. Karena dengan ditembak oleh aparat keamanan, maka kepercayaan yang bersangkutan, akan mati syahid," imbuhnya.
Selain itu, Dedi mengatakan, Rohandi sering mengikuti pengajian dalam tiga bulan terakhir ini. Bahkan, pernah ikut pengajian Imam Besar FPI Rizieq Syihab.
"Berdasarkan keterangan dia. Dia pernah ikut pengajian Habib Rizieq, sebelum Habib Rizieq ke luar negeri. Pernah mengikuti taklim bersama Habib Rizieq dan Ustaz Zein untuk meningkatkan beribadah terus," kata Dedi.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Dedi memastikan Rohandi tidak terafiliasi dengan jaringan teroris. Dedi menyatakan, Rohandi sudah ditetapkan sebagai tersangka dan akan ditahan di Polda Metro Jaya.
"Sampai hasil pemeriksaan hari ini yang bersangkutan tidak ada kerterlibatan dengan salah satu jaringan terorisme yang ada di Indonesia," tegasnya.
Rohandi menyerang Polsek Penjaringan Jumat (11/9)dini hari, sekitar pukul 01.35 WIB. Dia datang ke Polsek seorang diri dengan menggunakan sepeda motor dan membawa dua senjata tajam. Akibat aksi nekat ini, satu orang polisi mengalami luka-luka.