Polri soal 6 Kapolres Dicopot: Pemimpin Harus Teladan, Mau Dengar, Tak Emosi

2 November 2021 11:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadivhumas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (tengah) memberikan keterangan pers terkait kasus teroris Jamaah Islamiyah (JI), di kantor Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/12). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kadivhumas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (tengah) memberikan keterangan pers terkait kasus teroris Jamaah Islamiyah (JI), di kantor Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/12). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot 6 Kapolres lewat surat telegram yang diterbitkan pada 31 Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam surat telegram bernomor ST/2280/X/KEP./2021, keenam Kapolres yang dicopot dalam rangka evaluasi evaluasi jabatan. Salah satunya Kapolres Nunukan AKBP Saiful Anwar yang sempat disoroti karena memukuli anggotanya.
Terkait hal itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, pencopotan tersebut sebagai bentuk evaluasi kepemimpinan di daerah yang harus menunjukkan teladan dan tidak emosi.
“Jadilah pemimpin yang [jadi] teladan, bijaksana, memahami, mau mendengar, tidak mudah emosi, dan saling menghormati,” kata Argo lewat keterangan tertulisnya, Selasa (2/11).
Kapolres Nunukan pukuli anak buah. Foto: Dok. Istimewa
Argo menyebut, dengan kepemimpinan yang penuh kebijaksanaan akan membawa Polri dicintai masyarakat.
“Dengan begitu, Polri ke depannya akan semakin mendapatkan kepercayaan di masyarakat," ujar Argo.
Berikut 6 Kapolres yang dicopot:
ADVERTISEMENT