Polri soal Reuni 212 Tandingan Kapitra di Monas: Tetap Jaga Persatuan

29 November 2018 12:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi reuni 212 di Monas (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi reuni 212 di Monas (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Caleg PDIP Kapitra Ampera bersama dengan Forum Silaturrahmi Aktivis 212 akan membuat Reuni 212 tandingan. Kapitra sudah bersurat ke Diritelkam Polda Metro Jaya untuk perizinan dan pemberitahuan mengenai aksi itu.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dan lebih mengutamakan persatuan bangsa.
“Kami meminta agar masyarakat tidak terprovokasi, tetap menjaga kesolidan, tidak terpancing konfrontasi yang dapat merusak kesatuan dan persatuan bangsa,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (29/11).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung utama RS Polri. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung utama RS Polri. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Dedi menegaskan, kepolisian akan mengantisipasi setiap potensi kericuhan dari dua kelompok massa. Pasalnya, dua kegiatan itu akan diadakan di Monas dengan waktu yang bersamaan.
“Semua sudah disiapkan skenarionya sampai sekecil apapun. Polres, polsek, sudah dilakukan pengamanan semaksimal mungkin,” imbuhnya.
Dedi menyebut, Kepolisian telah berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait lokasi kegiatan. Menurut Dedi, kepolisian hanya bertugas mengamankan.
ADVERTISEMENT
“Kan yang menentukan tempat Pak Gubernur,” jelasnya.
Aksi reuni 212 di Monas (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi reuni 212 di Monas (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Kapitra menggelar aksi tandingan Reuni 212 karena menganggap saat ini kegiatan dari Alumni 212 sudah melenceng dari tujuan awalnya. Menurut Kapitra, tujuan awal Reuni 212, hanya sebatas merayakan tindak kejahatan yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Purnama (Ahok) tentang penistaan agama.
Selain itu, Kaptira melihat Reuni 212 nanti sarat usur politik. Sebab, mengarah kepada dukungan kepada capres tertentu. Hal itu menurutnya, sudah termasuk dalam kampanye terselubung.