Polri Temui Ustaz Abdul Somad di Pekanbaru, Ajak Suarakan Pemilu Damai

21 November 2023 15:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Operasi Nusantara Cooling System (NCS) Polri, Irjen Asep Edi Suheri menemui Ustaz Abdul Somad (UAS) di Pesantren Nurul Azhar, Pekanbaru, Riau pada Selasa (21/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Operasi Nusantara Cooling System (NCS) Polri, Irjen Asep Edi Suheri menemui Ustaz Abdul Somad (UAS) di Pesantren Nurul Azhar, Pekanbaru, Riau pada Selasa (21/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kepala Operasi Nusantara Cooling System (NCS) Polri, Irjen Asep Edi Suheri, menemui Ustaz Abdul Somad (UAS) di Pesantren Nurul Azhar, Pekanbaru, Riau, Selasa (21/11).
ADVERTISEMENT
Pertemuan ini dilakukan dalam rangka mengajak UAS membantu menggaungkan persatuan dan kesatuan menjelang Pemilu 2024.
"Alhamdulilah UAS menyambut baik maksud dan tujuan kami dalam menjalankan tugas Operasi Nusantara Cooling System ini untuk mendinginkan suasana jelang pemilu," kata Asep lewat keterangan tertulisnya.
"Agar masyarakat tidak terpecah belah, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta mewujudkan pemilu yang aman dan damai," lanjut dia.
Kepala Operasi Nusantara Cooling System (NCS) Polri, Irjen Asep Edi Suheri menemui Ustaz Abdul Somad (UAS) di Pesantren Nurul Azhar, Pekanbaru, Riau pada Selasa (21/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
Sementara, UAS mendukung semangat Polri yang ingin menjaga perdamaian selama pemilu. Hal ini pun, katanya, sudah seringkali disampaikan dalam ceramahnya.
"Selalu dalam kajian subuh, tablig akbar zuhur, kajian malam, di stadion, di masjid, tanah lapang, tetap saya selipkan jaga ketertiban ikut serta dalam pesta demokrasi jangan golput, gunakan hak pilih jangan tergiur money politics, jaga ketertiban jaga ketentraman jaga keamanan itu ikhtiar kita," ucap UAS.
ADVERTISEMENT
Selain menjaga kedamaian, UAS juga mengajak seluruh masyarakat agar menggunakan hak pilihnya pada pemilu mendatang.
Namun ia berpesan agar memilih pemimpin sesuai dengan hati nurani masing-masing.
"Gunakan hak 5 menit menentukan lima tahun ke depan. Walaupun paginya masyarakat ada yang berkebun, potong karet, potong sawit, baca Quran, salat subuh, zikir, gunakan hak pilih sesuai hati nurani dalam pemilu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil," imbau dai sejuta umat ini.