Poltekkes Makassar soal Mahasiswa Baru Dicekoki Miras: Kami Kecolongan

14 Juli 2022 17:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi minuman keras (miras). Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minuman keras (miras). Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pembantu Direktur III Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Makassar, Herman, angkat bicara terkait adanya 12 mahasiswa baru yang mendapat kekerasan saat menjalani masa orientasi pengenalan kampus atau ospek oleh sejumlah seniornya. Pihaknya mengaku kecolongan atas insiden itu.
ADVERTISEMENT
"Jadi prinsipnya, kami tidak setuju dengan hal tersebut terjadi. Kami sayangkan bisa terjadi. Ini suatu kecolongan buat kami yang dilakukan oleh oknum," kata Herman kepada wartawan, Kamis (14/7).
Dia menegaskan, pihak kampus sejak awal telah menegaskan kepada mahasiswa, bahwa dalam kegiatan ospek tidak boleh ada unsur kekerasan. Apalagi dengan memaksa minum minuman beralkohol kepada mahasiswa baru.
"Dari awal kami sudah sampaikan kepada semua mahasiswa baru, jika pelaksanaan ini intinya tidak ada kekerasan," jelasnya.
Tindakan dari mahasiswa aktif ini diakui Herman, tidak akan ditolerir oleh kampus. Pihaknya menegaskan akan memberikan sanksi.
"Nanti pasti akan ada sanksi sesuai dengan hukum. Kami menunggu hasil pendalaman kepolisian keterlibatan kepada mahasiswa yang masih aktif. Itu sanksi akademik nanti," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, sebanyak 12 mahasiswa baru Poltekkes Makassar, mengaku mendapat kekerasan usai menjalani masa orientasi pengenalan kampus atau ospek oleh sejumlah seniornya. Mereka dipukuli dan dicekoki minuman keras (miras).
Salah satu mahasiswa baru berinisial MH mengaku telah melaporkan peristiwa yang menimpanya tersebut ke kepolisian. Dalam laporannya, ia mengaku dianiaya usai ospek.
"Saya sudah melapor di Polsek Rappocini," kata MH kepada wartawan, Rabu (13/7).
MH menceritakan, peristiwa penganiayaan itu terjadi setelah kegiatan ospek. MH dan rekan-rekannya diculik sejumlah orang yang diduga senior dan alumni. Kemudian, mereka dibawa ke salah satu rumah kos di wilayah Rappocini.
Di rumah kos itu, MH dan rekannya dipaksa untuk minum minuman beralkohol. Bila tidak, maka senior dan alumni tersebut langsung menganiaya dengan cara dipukul dan ditampar secara berulang kali.
ADVERTISEMENT