Polusi Udara Memburuk, Warga Bangkok Diminta Pakai Masker di Luar Ruangan

8 Maret 2023 11:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan kota Bangkok di tengah polusi udara saat matahari terbit, Thailand, Selasa (7/3/2023).  Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan kota Bangkok di tengah polusi udara saat matahari terbit, Thailand, Selasa (7/3/2023). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
ADVERTISEMENT
Warga Bangkok diminta untuk memakai masker dan menghindari aktivitas outdoor. Permintaan dari Administrasi Metropolitan Bangkok (BMA) disampaikan akibat meningkatnya polusi udara di beberapa daerah pada Selasa (7/3).
ADVERTISEMENT
Data yang ditampilkan oleh stasiun pemantau kualitas udara menunjukkan tingkat atmosfer PM 2.5, berkisar dari 61 sampai 93 mikrogram per kubik di 69 area di Bangkok.
Setiap tingkat di atas 50 mikrogram masuk kategori berbahaya. Sebab, dalam jangka panjang bisa menyebabkan penyakit kronis seperti masalah paru-paru dan jantung.
Pemandangan kota Bangkok di tengah polusi udara saat matahari terbit, Thailand, Selasa (7/3/2023). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
Oleh karena memburuknya kualitas udara, BMA mewajibkan warga yang sesak napas, iritasi mata, sakit dada, atau pusing setelah berada di luar ruang untuk segera menemui doktor.
Pada Selasa kemarin media Bangkok Post melaporkan, polusi udara tidak cuma terjadi di ibu kota. Sebanyak 36 provinsi polusi udara sudah melewati level aman.
Bangkok dan beberapa provinsi sekitarnya masih akan diselimuti kabut asap dalam dua hari mendatang sejak Selasa ini.
Pemandangan kota Bangkok di tengah polusi udara saat matahari terbit, Thailand, Selasa (7/3/2023). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
Sekretaris Tetap Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Thailand, Jatuporn Baruspat, mengatakan tingkat PM 2.5. yang masuk tahap kritis ada di beberapa wilayah di utara dan timur laut.
ADVERTISEMENT
"Ini juga disebabkan penebangan dan pembakaran hutan dan ladang, kami menemukan 2.500 titik api di dua sisi wilayah di perbatasan," kata Jatuporn seperti dikutip dari The Strait Times.
Sementara itu, pejabat dari Departemen Taman Alam, Margasatwa, dan Konservasi Thailand mengakui kesulitan memadamkan titik-titik api.