Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Polusi Visual, Spanduk Kampanye Para Politisi
11 Maret 2019 19:10 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
ADVERTISEMENT
Pemilihan umum akan bergulir pada 17 April 2019. Seluruh masyarakat Indonesia akan memiliki hak suaranya untuk memilih calon pemimpin yang duduk di kursi legislatif maupun eksekutif. Pemilihan umum itu akan dilakukan secara serentak.
ADVERTISEMENT
Menjelang pemilu serentak, para calon pemimpin sibuk menata diri, membangun citra baik, mengucap janji politik dan membuat visi misi agar mendapat perhatian dari publik.
Mereka hadir lewat spanduk kampanye yang dipasang di ruang publik, seperti di JPO, trotoar, dan fasilitas umum lainnya.
Namun, alih-alih menarik para pemilih, kehadiran spanduk-spanduk mereka malah membuat polusi visual.
Spanduk-spanduk yang dipasang sembarangan membuat pemandangan terganggu, kawasan kumuh semakin kumuh.
Pohon-pohon yang sejatinya membuat pemandangan di perkotaan menjadi asri kini berubah fungsinya menjadi media untuk menempel spanduk. Tiang listrik dengan kabel yang semrawut, kini semakin semrawut dengan spanduk-spanduk para politisi.
Tak ingin berebut dengan calon yang lain, di Kabupaten Bandung ada calon memasang spanduk di tengah sawah, bahkan di kuburan. Tempat-tempat yang dirasa ruang publik menjadi sasaran empuk para calon mejeng lewat spanduk.
ADVERTISEMENT
Kesejahteraan masyarakat, kebersihan dan keindahan lingkungan tentu menjadi sebuah cita-cita bagi Indonesia, tak hanya cita-cita rakyatnya tapi juga pemimpin-pemimpinnya. Hal itu tercermin dari visi-misi yang hampir seragam.