Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pomdam: Belum Ada Bukti Cukup Anggota TNI Terlibat Pembunuhan PNS Semarang
13 Oktober 2022 16:17 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Misteri pembunuhan Paulus Iwan Boedi, PNS Bapenda Kota Semarang , masih gelap. Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro telah memeriksa 2 prajuritnya terkait kasus ini. Namun, masih belum ditemukan bukti yang cukup untuk membuktikan keterlibatan mereka.
ADVERTISEMENT
Komandan Pomdam IV/Diponegoro Kolonel Cpm Rinoso Budi mengatakan, salah satu anggota TNI berinisial AG diduga sempat terlihat ada di sekitar lokasi pembunuhan. Pergerakannya terpantau kamera pengawas pukul 07.12 WIB tanggal 24 Agustus 2022, hari terakhir korban bersua dengan keluarganya.
Korban Iwan sempat terpantau kamera pengawas di lokasi yang sama pada pukul 07.24 WIB.
"Hasil rekaman CCTV bisa dilihat dari gambar di bawah diduga tersangka yang anggota TNI (inisial) AG itu melintas di Tower Marina dekat dengan TKP pada 24 Agustus 2022 pukul 07.12 pagi. Ini dari jauh terus kita close up kemudian yang kedua sebelah kanannya ini diduga korban melintas di Tower Marina pukul 07.24 WIB. Selisih beberapa menit saja," ujar Rinoso dalam jumpa pers di kantornya di Semarang, Kamis (13/10).
Rinoso menjelaskan sosok itu bukanlah AG. Setelah pihaknya melakukan penyelidikan, ternyata sosok yang terekam kamera merupakan Dwi Evadianto. Ia merupakan pegawai Binus School yang terletak di kawasan Marina.
ADVERTISEMENT
"Ini kami jelaskan gambar yang tadi di CCTV yang diduga anggota TNI AD ternyata setelah dicek ternyata Saudara Dwi Evadianto, pegawai Binus School. Sudah kita BAP, juga kita periksa, dan memang yang bersangkutan sekitar jam 7 sekian melintas berangkat kerja ke Binus School," jelas Rinoso.
Motor NMax
Rinoso juga mengungkapkan, AG memiliki motor NMax yang sama dengan milik Dwi, pegawai Binus itu. Mereka juga memiliki ransel yang hampir sama.
"Jadi Saudara oknum TNI ini juga punya motor NMax hampir sama. Kita juga sempat geledah rumahnya cuma NMax-nya anggota ini tidak ada kuning-kuningnya. Sedangkan yang di sana ada kuning-kuningnya. Terus ranselnya ada gantungan merah, yang punya anggota tidak ada dan jaket biru kita cari adanya jaket hitam dia enggak punya," ungkap Rinoso.
ADVERTISEMENT
Rinoso berjanji terus mengusut kasus itu secara profesional meski hingga kini belum ditemukan bukti keterlibatan dari aparat TNI.
Pernyataan Andika Perkasa
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan ada tiga orang prajurit TNI yang turut diperiksa atas kasus pembunuhan ini. Keterangan ini berbeda dengan keterangan Danpomdam IV Diponegoro yang menyebut hanya ada dua tentara yang diperiksa.
"Kami memeriksa tiga sejauh ini," kata Jenderal Andika.
"Inisialnya saya agak lupa tapi memang kebetulan ada tiga (anggota TNI)," ungkap Andika di Yogyakarta pada Rabu (12/10). Salah satu dari abdi negara itu dari kesatuan Polisi Militer.
Sejauh ini 3 prajurit itu menyangkal terlibat kriminalitas keji itu.
"Memang tidak semudah itu karena ada saja denial atau jawaban-jawaban yang kemudian membuat seolah-seolah tidak terlibat. Tapi kami tidak begitu saja menyerah karena kami yakin Polda juga punya bukti-bukti awal yang cukup. Pokoknya kami terus mengawal hingga sekarang," kata Andika.
ADVERTISEMENT
Korban Hilang Sejak 24 Agustus 2022
Paulus Iwan Boedi, PNS di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, dilaporkan hilang pada 24 Agustus 2022. Jasadnya yang tak utuh dan dalam keadaan hangus mulai ditemukan pada 8 September di kawasan Marina yang sepi, jauh dari keramaian.
Ditemukan juga motor dinas pelat merah yang biasa dipakainya yang juga hangus terbakar.
Polisi menduga pelaku pembunuhan keji itu orang terlatih dan memahami lokasi Marina.