Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Populer: Bareskrim Sita 44 Mobil ACT; Polisi Usut Rumah Ngaku Diganggu Jin
28 Juli 2022 7:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sejumlah peristiwa penting seperti Bareskrim Sita 44 Mobil Operasional ACT (27/07), hingga Polisi Usut Rumah Ngaku Diganggu Jin, menjadi tren berita pada hari kemarin.
ADVERTISEMENT
Bagi kalian yang tidak sempat mengikuti perkembangan informasi pada waktu lalu, berikut kumparan telah merangkum sederet berita populer .
Suku Bunga AS Naik, Negara Berkembang Krisis
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut risiko resesi yang dihadapi seluruh dunia tak lepas dari rencana Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) yang akan kembali mengerek suku bunga acuan.
The Fed berencana menaikkan lagi suku bunga acuannya hari ini yang diprediksi akan mengerek sebanyak 75 basis poin dari level 1,5 persen-1,75 persen ke 2,25 persen-2,5 persen.
"Dengan kenaikan suku bunga yang makin agresif dari Federal Reserve, membuat adanya tantangan atau ancaman resesi. Setiap Amerika menaikkan suku bunga apalagi secara sangat agresif biasanya diikuti oleh krisis keuangan dari negara-negara emerging (berkembang) " kata Sri Mulyani dalam konferensi APBN KiTa Edisi Juli 2022, Rabu (27/7).
ADVERTISEMENT
BUMN yang Terjerat Kasus Korupsi Bertambah
Setelah Garuda Indonesia dan Krakatau Steel, Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menjerat tersangka baru dalam kasus korupsi di lingkungan BUMN . Kali ini terjadi di PT Waskita Beton Precast dengan mengamankan 4 orang tersangka dengan dugaan korupsi dan penyelewengan dana pembangunan.
Menteri BUMN Erick Thohir menyambut positif langkah tegas yang dilakukan Kejagung dalam mengusut kasus di perusahaan-perusahaan pelat merah, termasuk Waskita Beton Precast dan membuka penyidikan baru terkait dugaan korupsi pengadaan tower transmisi PT Perusahaan Listrik Negera (PLN) 2016 senilai Rp 2,25 triliun.
"Tentu sejak awal, kami di Kementerian BUMN terus bersinergi dan berkolaborasi dengan Kejagung. Saya dan Pak Jaksa Agung punya visi yang sama dalam program bersih-bersih BUMN," ujar Erick pada Rabu (27/7).
ADVERTISEMENT
Bareskrim Sita 44 Mobil Operasional ACT
Dittipideksus Bareskrim Polri menyita sejumlah aset milik yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT ) terkait kasus dugaan penyelewengan dana. Salah satu di antaranya adalah kendaraan operasional.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan, total ada 56 kendaraan yang disita pihaknya. Seluruh kendaraan itu disita dari General Affair ACT.
"Perkembangan penyidikan yayasan ACT, sementara hari ini telah disita 44 unit mobil dan 12 motor dari General Affair ACT atau Kabag Umum ACT, Pak Subhan," kata Ramadhan dalam keterangannya, Rabu (27/7).
Rumah di Sleman Diganggu Jin, Polisi Usut
Sebuah rumah di wilayah perumahan di Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman , diduga diganggu makhluk gaib. Sejumlah barang di rumah tersebut pecah akibat gangguan yang terjadi di siang bolong itu.
ADVERTISEMENT
Heri Marlopo, tetangga sekaligus perwakilan keluarga menjelaskan bahwa rumah milik Ibu berinsial A itu sudah selama 3 minggu ini mendapatkan gangguan makhluk gaib.
"Jadi saya akan menceritakan kejadian yang terjadi di depan rumah saya yaitu gangguan dari makhluk halus yang sudah mengganggu memindahkan barang-barang atau memecahkan barang-barang pecah belah," kata Marlopo ditemui di rumahnya, Rabu (27/7/2022).
Masinton: Kasus Mardani Maming Jangan Kaitkan dengan PDIP
Politikus PDIP sekaligus Bendum PBNU Mardani Maming kini masih jadi DPO KPK. Ia dua kali mangkir ketika dipanggil sebagai tersangka penerima suap terkait Peralihan Izin Usaha Pertambangan dari PT Bangun Karya Pratama Lestari (PT BKPL) ke PT Prolindo Cipta Nusantara (PT PCN) di Kabupaten Tanah Bumbu.
ADVERTISEMENT
Politikus PDIP Masinton Pasaribu meminta kasus Mardani Maming tak dikaitkan dengan PDIP. Ia mengingatkan, Mardani juga memiliki sejumlah atribut organisasi atau lembaga di luar PDIP.
"Jangan apa-apa dikaitkan. Bung Mardani kalau yang buruk-buruknya kasih ke PDIP. Beliau, kan, juga Ketua Umum HIPMI, ya, kan? Kemudian juga Bendahara Umum PBNU. Ya itu, kan, di luar konteks keorganisasian [PDIP] gitu, lho," kata Masinton di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (27/7).
"Ini, kan, framingnya ke PDI Perjuangan, kadernya ini. Ya, jangan dikaitkan," imbuh dia.
ADVERTISEMENT