Populer: Kaesang Maju Pilkada 2024; Teror 20 Ular di Rumah Eks Gubernur Banten

26 Januari 2023 6:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kaesang Pangarep. Foto: Rio Motret via Instagram/@kaesangp
zoom-in-whitePerbesar
Kaesang Pangarep. Foto: Rio Motret via Instagram/@kaesangp
ADVERTISEMENT
Sejumlah peristiwa penting dan menarik menjadi berita populer pada Rabu (25/1). Mulai dari Kaesang maju pilkada 2024 hingga geger teror 20 ular kobra di rumah eks Gubernur Banten.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang tak sempat mengikuti perkembangan berita terkini di hari kemarin, kumparan merangkum lima berita populer. Apa saja?

Kaesang Maju Pilkada 2024

Kaesang Pangarep. Foto: Instagram/@kaesangp
Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, akan maju di Pilkada 2024 sebagai eksekutif, wali kota atau bupati.
"Kaesang maju eksekutif (Pilkada 2024). Wis tak bocori kui (saya kasih bocoran). Yang jelas saya masih bingung dan agak shock Kaesang mendadak ingin terjun politik," kata Gibran Rakabuming Raka, kakak Kaesang, Rabu (25/1).
Gibran yang ditemui wartawan usai groundbreaking Museum Budaya Sains dan Teknologi Bengawan Solo itu mendoakan adiknya.
"Intinya saya mendoakan yang terbaik untuk Kaesang. Penilaian warga seperti apa silakan, warga juga tidak harus pilih Kaesang karena kompetisi," tegas kata Gibran.
ADVERTISEMENT

Bos Manajemen Proyek Meikarta Mangkir dari Panggilan Komisi VI DPR

Presdir Pengembang Meikarta PT MSU tidak hadir dalam RDPU Komisi VI DPR, Rabu (25/1). Foto: Youtube/DPR RI
PT Mahkota Sentosa Utama, selaku manajemen pengembang proyek Meikarta mangkir dari panggilan RDPU Komisi VI DPR. RDPU yang dijadwalkan siang ini sedianya membahas persoalan proyek Meikarta dengan menghadirkan Presiden Direktur PT Mahkota Sentosa Utama.
Wakil Ketua Komisi VI DPR, Mohamad Hekal, mengatakan pihaknya ingin mendengar secara detail progres dari kewajiban pembayaran utang atau PKPU yang saat ini dijalankan Meikarta bersama para konsumen.
"Namun hari ini karena mereka tidak ada yang hadir, sebetulnya kita juga ingin pertanyakan isu yang berkembang di luar, adanya gugatan Miekarta kepada orang-orang yang ingin mendapatkan hak-haknya dari Meikarata," kata Hekal saat memimpin RDPU, Rabu (25/1).

Putri Candrawathi: Dari Balik Jeruji, Saya Tulis Surat Perempuan Tersakiti

Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Putri Candrawathi, menjalani sidang dengan agenda pembacaan pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (25/1/2023). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Putri Candrawathi mulai membacakan nota pembelaan atau pleidoi atas tuntutan 8 tahun penjara dari Jaksa Penuntut Umum (JPU). Pada bagian awal pembelaannya, dia menyebut dirinya menjadi sosok perempuan yang tersakiti, atas hujatan dan tuduhan yang tak pernah ia lakukan.
ADVERTISEMENT
"Dari balik jeruji ini di rumah tahanan Kejaksaan Agung, dengan tertatih-tatih mengumpulkan energi yang tersisa, saya tuliskan sebuah surat untuk siapa pun yang mau membaca dan mendengarnya dengan hati. Sebuah Nota Pembelaan dari seorang perempuan yang disakiti dan dihujam jutaan tuduhan, stigma, fitnah atas apa yang tidak pernah dilakukan," kata Putri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (25/1).
Putri mengaku berupaya menulis pembelaan dalam kondisi tersebut. Seorang ibu yang dipisahkan dengan anak-anaknya. Putri menyebut, kondisi yang dialaminya hanya dengan dasar tuduhan yang rapuh dan mengada-ada.

Geger Teror 20 Ular Kobra di Rumah Eks Gubernur Banten

20 ular kobra dilempar ke rumah eks Gubernur Banten Wahidin Halim, Rabu (25/1). Foto: Dok. Istimewa
Rumah mantan Gubernur Banten, Wahidin Halim, di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, tiba-tiba dilempari 20 ular kobra pada pukul 03.00 WIB, Rabu (25/1). Wahidin mendapat laporan bahwa ular-ular kobra itu dilempar seseorang ke area belakang rumahnya.
ADVERTISEMENT
"Iya (teror ular), ada 20-an, jenisnya kobra hitam. Dibungkus, atasnya sudah terbuka," kata Wahidin.
Wahidin mengatakan teror itu biasa terjadi apalagi menjelang tahun politik.
"Biasa, politik, tidak beradab. Meneror, menakut-nakuti, saya tidak takut. Ularnya kita pelihara saja, kita doain dapat hidayah," ujar Wahidin.

Mahasiswi Cianjur Tewas Diduga Tertabrak Rombongan Pejabat Polri

Keluarga Selvi mahasiswi Cianjur yang tewas diduga ditabrak rombongan pejabat Polri. Foto: Dok. Istimewa
Selvi Amalia Nuraeni, mahasiswi Universitas Suryakancana Cianjur, tewas diduga tertabrak rombongan mobil pejabat teras Polri. Peristiwa itu viral lantaran polisi dianggap tidak bersungguh-sungguh mengusut kematian Selvi.
Hingga kemudian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan akan mengecek insiden itu. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (20/1), sekitar pukul 14.45 di Jalan Raya Bandung-Cianjur.
Selvi diduga tertabrak oleh salah satu mobil rombongan yang sedang mengawal pejabat teras Kepolisian RI dari Jakarta. Setelah berita ini tayang, Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan memberikan klarifikasi:
ADVERTISEMENT
"Penabrak mahasiswi tersebut adalah pengemudi yang mengendarai sebuah mobil sedan merek Audi, dan mobil itu bukan rangkaian dari pengawalan Polri. Mobil itu menyusup di pengawalan kemudian menabrak," kata Ahmad di Mabes Polri, Rabu (25/1).
ADVERTISEMENT