Populer: Nasabah Jenius Hilang Uang Rp 7,5 Juta; 20 Casis PPDB Numpang di 2 KK

8 Juli 2023 6:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Jenius. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Jenius. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Berbagai peristiwa penting dan menarik terjadi sepanjang Jumat (7/7). Mulai dari viral nasabah Jenius kehilangan uang Rp 7,5 juta hingga 20 calon siswa PPDB menumpang di 2 KK.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang melewatkan perkembangan isu kemarin, kumparan telah merangkumnya dalam lima berita populer berikut. Apa saja?

Viral Nasabah Jenius Hilang Uang Rp 7,5 Juta

Ilustrasi Bank Jenius. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Kasus korban nasabah bernama Firdaus Ariefatosa kehilangan uang di akun Jenius senilai Rp 7,5 juta tengah ramai dibicarakan di media sosial. Kasus tersebut bermula dari notifikasi transaksi senilai Rp 2,4 juta dan Rp 5,1 juta dua menit setelahnya, pada HP miliknya pada hari Rabu (5/7).
kumparan telah meminta izin kepada Firdaus untuk mengutip cuitan tweet. Dari cerita Firdaus, ia mengaku tidak pernah melakukan transaksi tersebut. Dia menyimpulkan, data nomor kartu, expiry date, hingga CVV digunakan oleh orang lain di e-commerce. Ia heran bagaimana pelaku bisa mendapat data-data pribadi.
ADVERTISEMENT

20 Calon Siswa PPDB Numpang di 2 KK

Ilustrasi KK keluarga. Foto: Dok. Istimewa
Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (ORI DIY) menemukan fenomena “menumpang Kartu Keluarga (KK)” dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 sistem zonasi di Yogya.
Salah satu temuannya, ada 1 rumah dengan 2 KK yang masing-masing KK berisi 10 anak dengan status hubungan dalam keluarga: Famili Lain. Sehingga total dalam satu rumah ada 20 anak “Famili Lain”. Rumah tersebut dekat dengan SMA negeri favorit. KK yang ditumpangi pun bukan keluarga si calon siswa, tapi hanya sekadar kenal.

KPK Sebut Andhi Pramono Transaksi Uang Gratifikasi Pakai Rekening Mertua

Penahanan eks Kepala Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (7/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
KPK menduga eks pejabat Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono, menggunakan rekening milik ibu mertuanya untuk transaksi. Diduga, transaksi itu menggunakan uang hasil gratifikasi.
ADVERTISEMENT
Menurut Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Andhi menerima fee gratifikasi terkait perannya sebagai broker. Dia memanfaatkan jabatannya dengan bertindak sebagai broker serta memberikan rekomendasi bagi para pengusaha yang bergerak di bidang ekspor impor. Padahal, ini menyalahi aturan kepabeanan.

Heru soal Rumput JIS Tak Standar FIFA: Saya Bukan Ahli Rumput

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melakukan uji coba Transjakarta rute SH1 Kalideres 1 - Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (5/7/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan Jakarta International Stadium (JIS) adalah stadion berkualitas. Namun, ia menyebut tetap harus ada penyempurnaan, termasuk soal rumput yang dianggap tak standar FIFA.
Lantas, apa tanggapan Heru soal rumput JIS?
“Saya bukan ahlinya rumput, nanti tanya sama ahlinya rumput,” kata Heru di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Jumat (7/7).

Jokowi soal Pilot Susi Air: Kita Jangan Dilihat Diam Loh, Tadi Malam Pun Rapat

Presiden Jokowi mengunjungi Waibu Agro Eduwisata, Jumat (7/7/2023). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Pilot Susi Air Kapten Phillips Mertens hingga saat ini masih disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya. Kabar terakhir, KKB meminta tebusan Rp 5 miliar sebagai syarat untuk membebaskan pilot asal Selandia Baru itu.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menegaskan pemerintah tidak tinggal diam. Ia mengatakan, pemerintah kini terus berupaya agar bisa membebaskan Kapten Phillip Mertens.
"Kita ini jangan dilihat diam, loh, ya. Kita ini sudah berupaya dengan amat sangat, tetapi tidak bisa kita buka apa yang sudah kita upayakan, apa yang sudah kita kerjakan di lapangan," kata Jokowi di Kota Jayapura, Jumat (7/7).
ADVERTISEMENT